redaksiharian.com – DxOMark dikenal sebagai organisasi yang melakukan pengujian smartphone secara detail, khususnya pada aspek kamera. Tak jarang, hasil pengujiannya dijadikan acuan oleh pengguna maupun vendor smartphone ketika mempromosikan produknya.

Belakangan DxOMark juga menguji aspek lain selain kamera, seperti aspek layar, baterai dan lain sebagainya dalam pengujian, meskipun sebagian kalangan menilai skor pengujian ini tidak mewakili performa smartphone sepenuhnya.

Rumor lainnya yang beredar menyebutkan bahwa skor DxOMark diperjualbelikan. Namun CEO DxOMark, Frédéric Guichard menegaskan bahwa pihaknya tidak menjual skor pengujian. Pasalnya, skor pengujian didasarkan pada kualitas produk terkait.

Skor itu juga diklaim tidak dipengaruhi oleh sumber perangkat, baik dikirim oleh produsen langsung maupun dibeli mandiri oleh DxOMark.

Guichard menjelaskan bahwa model bisnis DxOMark adalah menjual lab dan laporan teknis, tetapi bukan skor ataupun peringkat yang dijual. Sebab, skor dinilai hanya mewakili hasil akhir dari ringkasan pengujian dan analisis kualitas.

Terlepas dari rumor tersebut, beberapa vendor juga memutuskan untuk berhenti mengirimkan produknya ke DxOMark sebagai bahan uji. Xiaomi misalnya, memutuskan tidak mengirim Xiaomi 12S untuk diuji DxOMark, meski akhirnya organisasi tersebut membelinya secara mandiri.

Guichard lantas angkat bicara mengenai hal tersebut, meskipun dia menyatakan tanggapannya ini tidak terkait dengan Xiaomi.

“Saya tidak secara khusus menanggapi Xiaomi, tetapi ingin menjawab pertanyaan konsumen di media sosial,” ujar Guichard dikutip dari Gizchina, Jumat (23/9/2022).

“Bukannya produsen yang menggunakan skor pengujian kami menjadi lebih sedikit, tetapi skor ponsel yang bisa menempati peringkat pertama jadi lebih sedikit,” kata Guichard merespons beberapa vendor yang tidak lagi mengirimkan unit perangkat untuk diujikan DxOMark.

Dia juga mengeklaim bahwa hanya ponsel yang menjadi juara di DxOMark, yang bisa “memanfaatkannya” sebagai promosi dari skor pengujian. Apabila vendor merasa perangkat mereka kurang mampu menduduki posisi pertama, Guichard menyarankan agar mereka tak perlu repot-repot untuk mengirim unit ke DxOMark sebagai bahan uji.

Lebih lanjut Guichard berkata pihaknya menguji semua produk secara relevan. Bila produsen mengirimkan perangkat sebelum peluncuran, DxOMark akan menindaklanjutinya dengan melakukan pengujian.

Ketika produk itu dijual secara komersil, DxOMark akan membelinya dan melakukan pengujian ulang. Praktik ini dilakukan guna menghindari kemungkinan perangkat yang dikirimkan adalah perangkat “khusus” yang dimodifikasi dengan tujuan mengerek skor pengujian.