redaksiharian.com – Para produsen rokok elektrik (e- rokok ) mengklaim bahwa vape jauh lebih baik daripada rokok tembakau.

Namun berdasarkan dua studi terbaru, vape ternyata berbahaya terutama bagi kesehatan jantung .

Dua studi baru terkait yang diterbitkan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology dari American Heart Association menemukan bahwa vaping memengaruhi pembuluh darah dan kesehatan jantung .

Pada kedua studi, satu penelitian dilakukan pada manusia, sedangkan yang lainnya pada tikus.

Menurut kedua studi tersebut, menghirup zat asing dari komponen spesifik uap rokok elektrik atau asap rokok nampaknya memiliki efek buruk.

“Ribuan bahan kimia telah diidentifikasi dalam asap tembakau, beberapa di antaranya juga terdapat dalam aerosol rokok elektrik, baik sebagai bahan asli atau sebagai produk reaksi kimia dari proses pemanasan,” ujar Dr Matthew L. Springer, Peneliti dan profesor kardiologi University of San Francisco.

Dia juga mengatakan, peneliti berusaha menemukan komponen asap atau uap rokok elektrik yang mungkin bertanggung jawab dalam mengganggu kemampuan pembuluh darah untuk berfungsi secara efisien.

Dalam studi berbasis tikus, Springer dan timnya memaparkan hasil uji coba tikus pada empat jenis asap rokok tradisional serta dua jenis gas dan nanopartikel karbon terkait dengan rokok elektrik.

Hasilnya gas dan partikel karbon memiliki efek kerusakan serupa dengan asap tembakau utuh, meski mewakili komponen kimia dan fisik asap yang berbeda.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, pada Senin, 2 Januari 2023, dalam bahasa yang sederhana, meski terbuat dari bahan yang sangat berbeda, rokok elektrik dan rokok tradisional tetap sama-sama merusak pembuluh darah tikus.

Studi kedua menguatkan temuan pertama dengan memeriksa sebanyak 120 manusia dewasa. Studi itu menemukan bahwa vaping dan merokok bisa menyebabkan perubahan yang berkaitan dengan penyakit jantung .

Salah satu implikasi terbesar dari penelitian ini, sebagaimana yang dicatat oleh peneliti utamanya dalam siaran pers American Heart Association, adalah hal itu mungkin mempersulit pekerjaan mengatur produk tembakau.

Jika dipertimbangkan secara hukum, temuan tersebut juga menunjukkan bahwa tindakan menghirup barang, dan bukan hanya bahan tertentu di dalam produk ini, nampaknya berbahaya.

Oleh karena itu, penting bagi regulator, dokter, dan masyarakat untuk menyadari bahwa merokok dan vaping bisa memiliki efek kardiovaskular berbahaya yang serupa.

Kendati demikian, setiap kondisi menyebabkan beberapa efek berbahaya yang tidak dimiliki oleh yang lain.

American Heart Association juga bersikeras bahwa menggunakan kedua produk yakni vape dan rokok tembakau secara bersamaan bisa berdampak buruk bagi kesehatan seseorang.***