redaksiharian.com – Sejumlah masyarakat Fillipina menyatakan memboikot Shopee. Ini terjadi tak lama setelah raksasa e-commerce Asia Tenggara melakukan pemangkasan pekerjanya di berbagai negara.

Permasalahan ini terjadi karena Shopee menunjuk Toni Gonzaga sebagai brand ambassador. Dia adalah penyanyi, aktris dan vlogger asal Fillipina serta diketahui sebagai pendukung setia Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Marcos merupakan anak dari mendiang Ferdinand Marcos Sr.. Di bawah kepemimpinannya, ribuan lawan politik disiksa. Kemenangan Marcos Jr. pada Mei lalu menjadi penanda kembalinya salah satu partai politik paling terkenal di Fillipina.

Tak lama setelah penunjukan Gonzaga, seruan memboikot Shopee dimulai. Bloomberg melaporkan tagar #ByeShopee dan #BoycottShopee menjadi tren di lini masa Twitter Fillipina dengan 34 ribu tweets pada Jumat pagi kemarin, dikutip dari Business Insider, Senin (3/10/2022).

Beberapa orang dilaporkan menuliskan akan beralih ke platform saingan Shopee, Lazada yang didukung penuh Alibaba. Selain itu Inquirer melaporkan sejumlah orang mengunggah tweet soal Shopee memperkerjakan selebritas bergaji tinggi yang memecah belah politisi sebagai duta mereknya.

Shopee angkat bicara soal alasan penunjukan Gonzaga sebagai brand ambassador. Menurut perusahaan, aktris itu memiliki ‘daya tarik massa’ dan bukan karena kecenderungan politik.

Sementara itu, Shopee mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai negara. Misalnya dilaporkan ada 3% karyawan perusahaan yang terkena dampak langkah tersebut.

Shopee Thailand juga melakukan hal serupa pada 10% karyawan. Ini terjadi tak lama setelah perusahaan juga PHK ratusan orang lainnya di ShopeeFood dan ShopeePay.

Di Fillipina, Inquirer melaporkan Shopee juga memangkas 10% pegawainya. Pihak Shopee memastikan bisnis inti perusahaan di negara itu tidak akan terdampak.