redaksiharian.com

KYIV, KOMPAS.com – Ukraina memprediksi bahwa Rusia akan melancarkan serangan besar-besaran dalam peringatan satu tahun invasinya pada bulan ini.

Akan tetapi, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengaku pasukannya pasti bisa menangkis serangan Rusia meski kiriman senjata dari Barat tidak akan tiba tepat waktu.

Reznikov mengatakan, Rusia bisa saja melancarkan serangan besar-besaran, tapi sumber dayanya belum siap dari sudut pandang militer, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (5/2/2023).

“Terlepas dari segalanya, kami memperkirakan kemungkinan serangan Rusia pada bulan Februari,” kata Reznikov dalam konferensi pers.

“(Serangan) ini hanya dari sudut pandang simbolisme. Itu tidak logis dari pandangan militer. Karena tidak semua sumber daya mereka siap. Tapi mereka tetap melakukannya,” sambungnya.

Tentara Rusia telah mencatat kemenangan lanjutan di Ukraina timur saat Moskwa terus mencoba merebut Kota Bakhmut.

Reznikov menyampaikan, serangan besar-besaran Rusia kemungkinan akan diluncurkan di Ukraina timur atau Ukraina selatan.

Di Ukraina timur, Rusia mencoba untuk merebut semua wilayah industri Donbass.

Sedangkan di Ukraina selatan, Rusia ingin memperluas koridor wilayahnya ke semenanjung Crimea yang diduduki.

Reznikov memperkirakan, Rusia juga memiliki 12.000 tentara di pangkalan militer Belarus. Jumlah ini tidak akan cukup untuk melancarkan serangan signifikan dari Belarus ke Ukraina utara.

Di belahan bumi lain, AS dan sekutunya berjanji menggelontorkan bantuan militer terbaru senilai miliaran dollar AS ke Ukraina, termasuk tank dan kendaraan tempur infanteri.

“Tidak semua persenjataan Barat akan tiba tepat waktu. Tapi kami siap,” ucap Reznikov.

“Kami telah menciptakan sumber daya dan cadangan kami, yang dapat kami gunakan dan dengan itu kami dapat menahan serangan itu,” imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.