redaksiharian.com – Rudal Rusia menghantam lebih dari 40 kota besar dan kecil di Ukraina, kata para pejabat pada Kamis (13/10/2022).

Ini disampaikan setelah resolusi Majelis Umum PBB menyebut pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia “ilegal” dan sekutu Ukraina memberikan lebih banyak bantuan militer.

Dilansir Reuters, Rusia mengulangi posisinya bahwa Barat, dengan membantu Ukraina, menunjukkan bahwa “mereka adalah pihak yang terlibat langsung dalam konflik”.

Rusia juga memperingatkan masuknya Ukraina ke NATO dapat memicu Perang Dunia Ketiga.

“Kyiv sangat menyadari bahwa langkah seperti itu akan berarti jaminan eskalasi ke Perang Dunia Ketiga,” wakil sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Alexander Venediktov, mengatakan kepada kantor berita negara TASS.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan tawaran mengejutkan untuk keanggotaan jalur cepat aliansi militer NATO pada akhir September.

Ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan upacara di Moskwa untuk menyatakan empat wilayah yang diduduki sebagian sebagai tanah Rusia yang dianeksasi.

Dalam 24 jam terakhir, rudal Rusia menghantam lebih dari 40 pemukiman, sementara angkatan udara Ukraina melancarkan 32 serangan terhadap 25 target Rusia, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

Wali kota kota pelabuhan Mykolaiv, Oleksandr Senkevich, mengatakan dalam sebuah posting media sosial bahwa kota selatan itu “dikepung secara besar-besaran”.

“Sebuah bangunan tempat tinggal lima lantai dihantam, dua lantai atas hancur total, sisanya di bawah puing-puing. Tim penyelamat sedang bekerja di lokasi,” katanya.

Sebuah pusat pembuatan kapal dan pelabuhan di sungai Bug Selatan di lepas Laut Hitam, Mykolaiv telah mengalami pemboman berat Rusia selama perang.

Rusia juga menargetkan pemukiman di wilayah ibukota Ukraina, Kyiv, menggunakan drone peledak pada Kamis pagi, kata pemerintah wilayah itu di aplikasi perpesanan Telegram.

Gubernur wilayah Kyiv, Oleksiy Kuleba, mengatakan berdasarkan informasi awal serangan itu disebabkan oleh amunisi berkeliaran buatan Iran, yang dikenal sebagai “drone kamikaze”.