redaksiharian.com – Seorang pejabat pemerintah mengatakan bahwa Turki telah mulai bekerja untuk membangun kembali rumah setelah gempa bumi dahsyat. Jumlah korban tewas secara keseluruhan di Turki dan Suriah melampaui 50.000 jiwa.

Tak hanya puluhan ribu jiwa melayang, ratusan bangunan mulai dari rumah hingga apartemen dilaporkan mengalami rusak parah.

Tim otoritas manajemen bencana dan darurat setempat mengumumkan bahwa jumlah korban tewas di Turki akibat gempa bumi telah meningkat menjadi 44.218 jiwa. Sedangkan jumlah kematian terbaru yang diumumkan Suriah sebanyak 5.914 orang.

Selain itu, pemilihan pemimpin yang akan datang dalam beberapa bulan, Presiden Tayyip Erdogan telah berjanji untuk membangun kembali rumah dalam waktu satu tahun, meskipun para ahli mengatakan pihak berwenang harus memprioritaskan keselamatan daripada kecepatan.

Pemerintah Turki sebelumnya berencana akan membangun 200.000 apartemen dan 70.000 rumah desa dengan biaya minimal Rp300 triliun.

Perusahaan asal Amerika, JPMorgan Chase, memperkirakan bahwa membangun kembali rumah dan infrastruktur akan menelan biaya Rp380 triliun.

Menurut United Nations Development Programme (UNDP) kehancuran tersebut telah menyebabkan 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal.

Berdasarkan jumlah penduduk tersebuut, diperkirakan harus ada 500.000 rumah baru untuk bisa menampungnya.

Turki juga mengeluarkan peraturan baru yang memungkinkan bisnis dan badan amal membangun rumah dan tempat kerja untuk disumbangkan ke kementerian urbanisasi bagi orang yang membutuhkan.

Banyak orang yang selamat telah melarikan diri dari wilayah yang dilanda gempa di Turki selatan dengan mengungsi menggunakan tenda, rumah kontainer, dan tempat perlindungan lain yang didukung pemerintah.***