RedaksiHarian – Menjadi satu-satunya rookie alias pembalap pemula untuk tim GASGAS Tech3 KTM, Pedro Acosta tentu akan mudah disorot para pengamat.

Ya, juara dunia kelas Moto2 musim 2023 tersebut tampil kompetitif dalam dua balapan pertama MotoGP 2024 di Qatar dan Portugal.

Pada balapan debutnya di kelas utama MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Lusail, Qatar, Acosta mampu bersaing di barisan depan.

Melawan rider-rider berpengalaman, pembalap berusia 19 tahun tersebut harus menyudahi aksi pada balapan utama GP Qatar di posisi kesembilan.

Sepak terjang Acosta sebagai pendatang tidak bisa dipandang remeh pada GP Portugal yang bergulir pada akhir pekan kemarin.

Dalam sesi balapan utama di Sirkuit Internasional Algarve, Portimao, Portugal itu, Acosta semakin nyetel dengan motor RC16.

Pembalap asal Spanyol tersebut bahkan mampu memenangi duel melawan rekrutan anyar Marc Marquez dan juara bertahan dari Ducati, Francesco Bagnaia.

Alhasil, Acosta pun menyudahi balapan utama GP Portugal dengan menempati finis di urutan ketiga.

Hasil tersebut tentu sangat menggembirakan bagi Acosta di mana dia hanya membutuhkan dua seri saja untuk meraih podium pertama.

Tak ayal, performa Acosta sejauh ini mampu mencuri banyak perhatian salah satunya datang dari Fabio Di Giannantonio.

Pembalap yang mengaspal untuk tim milik Valentino Rossi Pertamina Enduro VR46 Racing Team itu kagum dengan Acosta.

Digia yang sebelumnya harus tergusur dari Gresini Racing karena kehadiran Marc Marquez menilai Acosta tampil sangat baik.

Dengan adaptasi yang sudah oke, Digia menyebut bahwa Acosta membalap sudah seperti Tuhan.

Rekan setim Marco Bezzecchi itu tanpa ragu merasa Acosta memiliki bakat yang besar dan berpotensi menjadikannya sebagai pembalap hebat di masa depan.

“Sebagai pembalap Anda melihat hal-hal tertentu dan memahami bahwa dia memiliki bakat,” kata Digia menjelaskan.

Pembalap asal Spanyol itu dinilai telah berada di tempat yang tepat yakni KTM meski sekarang dia baru menjadi andalan tim satelit.

Dalam kesempatan yang sama, Digia juga menyinggung sosok Dani Pedrosa dan Pol Espargaro yang seolah menjadi guru bagi Acosta.

Peran Pedrosa dan Espargaro tidak hanya sebatas sebagai test rider saja melainkan juga pembimbing Acosta yang baru tampil di kelas utama.

“Kemudian dari KTM dia mendapat dukungan besar, yang harus dimiliki semua pemula,” ucap Digia menjelaskan

“Dia memiliki dua guru, Dani Pedrosa dan Pol Espargaro, dalam pelatihan musim dingin ini.”

“Mereka telah mempersiapkannya dengan baik, dia sudah siap, dia membalap dengan sangat baik.”

“Jadi ini adalah konsekuensi logis dari apa yang telah mereka lakukan,” tuturnya menambahkan.