Tim kuasa hukum mantan Presiden Donald Trump, pada Senin (22/8), meminta seorang hakim federal untuk mencegah Biro Penyidik Federal (FBI) melanjutkan kajian atas sejumlah dokumen yang ditemukan di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, hingga ditunjuk tim khusus yang netral.
Dalam pengajuan dokumen ke pengadilan, yang pertama sejak FBI melakukan pencarian dokumen di Mar-a-Lago dua minggu lalu, tim kuasa hukum Trump mengatakan sejumlah dokumen yang diambil dari kediaman itu “diduga” dilindungi oleh hak istimewa eksekutif.
“Masalah ini telah menarik perhatian publik Amerika. Pengamanan yang “memadai” saja tidak dapat diterima ketika masalah yang dihadapi tidak hanya melibatkan hak konstitusional Presiden Trump, tetapi juga praduga hak istimewa eksekutif,” tulis tim pengacaranya.
Secara terpisah, pada hari Senin seorang hakim federal mengakui bahwa suntingan terhadap pernyataan tertulis FBI yang menjelaskan dasar atau alasan penggeledahan mungkin sangat luas sehingga membuat dokumen itu “tidak berarti” jika dirilis pada publik.
Namun, ia menggarisbawahi keyakinannya bahwa dasar atau alasan pencarian dokumen itu sedianya tidak benar-benar disegel atau dirahasiakan seluruhnya karena kepentingan publik yang “sangat kuat” terhadap penyelidikan yang dilakukan.
Perintah tertulis dari hakim Bruce Reinhart itu sebagian besar menegaskan kembali apa yang telah disampaikannya di pengadilan pekan lalu ketika ia mengarahkan Departemen Kehakiman untuk menyunting sebagian informasi yang ada dalam pernyataan tertulis yang ingin dirahasiakan. Pengajuan itu akan diajukan Kamis (25/8) siang.
Pejabat Departemen Kehakiman telah berusaha untuk menjaga agar seluruh dokumen disegel, dengan mengatakan mengungkapkan sebagian dari hal itu berisiko membahayakan penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung, mengungkapkan informasi tentang para saksi mata, dan membocorkan teknik investigasi.
Mereka telah memberitahu hakim bahwa suntingan yang terhadap dasar atau alasan pencarian dokumen itu akan sangat banyak sehingga justru menghapus informasi yang substantif dan membuat dokumen itu menjadi tidak berarti bagi publik.
Sejumlah organisasi media, termasuk Associated Press, telah mendesak hakim untuk membuka segel dokumen-dokumen tambahan terkait penggeledahan di Mar-a-Lago ketika para petugas FBI mengatakan mereka menemukan 11 set atau bagian dokumen rahasia, termasuk dengan kategori rahasia penting, dari tempat itu. [em/rs]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.