redaksiharian.com – Timnas sepakbola Indonesia kembali jadi perbincangan publik pasca berhasil kalahkan Timnas Curacao dalam laga persahabatan pertama dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (24/9/2022).

Tak heran, banyak pendukung sepakbola yang kembali mengenang jasa Ratu Tisha. Bahkan perempuan 35 tahun itu didesak warganet untuk maju sebagai ketua umum PSSI. Dorongan tersebut banyak dituliskan warganet pada kolom komentar unggahan terbaru Ratu di Instagram hari ini.

Ratu sebenarnya hanya mengunggah foto dirinya yang sedang duduk di depan sebuah candi. Pada keterangan foto, Ratu hanya menuliskan, ‘Happy Weekend!’.

Baru dua jam diposting, unggahan tersebut telah dikomentari sebanyak 174 kali. Beberapa menuliskan dengan meminta Ratu jadi Ketua Umum PSSI.

“Bu calonkan diri jadi ketua PSSI,” tulis seorang warganet.

“Tisha for ketum PSSI!!” tulis warganet lainnya.

“Makasih mba buat menghadirkan STY,” tulis lainnya.

Selain ikut berjasa membawa Shin Tae-yong menjadi pelatih, Ratu Tisha dinilai sebagai sosok kunci Indonesia dinobatkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 2021 mendatang. Nama Ratu Tisha bahkan dinobatkan sebagai Sekjen PSSI perempuan pertama sekaligus termuda dalam sejarah.

Untuk lebih mengenal sosok perempuan tersebut, berikut tiga fakta tentang Ratu Tisha.

1. Jadi Manajar Tim Sepakbola Sejak Masih Sekolah

Ratu Tisha menghabiskan masa remajanya di Jakarta. Saat masih sekolah, ia juga telah aktif terlibat dalam kegiatan sepakbola sekolah sebagai manajer tim. Sejak kecil, Ratu memang dikenal telah menyukai sepakbola.

Saat menjadi manajer tim di sekolah, Ratu Tisha berhasil meraih juara di beberapa turnamen. Setelah lulus SMA, Ratu Tisha melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan matematika.

Ia kembali melanjutkan kegiatannya di tim sepakbola dengan bergabung dalam Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB). Dalam tim tersebut Ratu Tisha menjadi bagian dari tim manajerial di bawah Liga Mahasiswa Jawa Barat dan Persib.

2. Sempat Sekolah di FIFA

Ia menyelesaikan sekolah sarjananya di ITB pada 2008. Setelah sempat bekerja di sejumlah perusahaan dan mendirikan Lab Bola, penyedia data analisis di dunia olahraga, Ratu Tisha melanjutkan pendidikannya dengan spesifik mengenai olahraga.

Pada 2013, Ratu Tisha melanjutkan pendidikannya di federasi sepak bola dunia, FIFA. Ia Menjadi salah satu dari 28 peserta lainnya dari seluruh dunia. Serta menjadi satu-satunya orang Indonesia yang berhasil mendapatkan beasiswa FIFA.

Ratu Tisha mengambil beberapa bidang studi seperti Sport Humanity, Manajemen Olahraga, dan Hukum Olahraga. Setelah menghabiskan 1,5 tahun pendidikan, ia berhasil lolos dengan peringkat 7 dari 28 peserta.

3. Jago Main Gitar

Selain menyukai olahraga, Ratu Tisha juga menyukai musik. Ia bahkan bisa memainkan gitar. Berbagai teknik bermain gitar dikuasainya, salah satunya fingerstyle atau teknik bermain gitar dengan cara dipetik menggunakan jari atau pun kuku.