redaksiharian.com – Dokter estetika dr. Olivia Ong menjelaskan bahwa kondisi kulit kering sebenarnya akibat adanya penumpukan pada kulit mati di wajah. Akibatnya minyak alami di wajah tidak keluar.

“Kulit kering ini bisa terjadi karena tertutup sumbatan, jadi seakan-akan kering. Kesannya kusam, tertutup kulit mati,” jelasnya kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Semakin usia menua, kulit bisa mengalami perlambatan regenerasi secara alami. Saat masih usia 20-an, pergantian kulit mati normalnya terjadi selama 25 hari. Akan semakin lambat menjadi 40 hari ketika usia sudah di atas 30 tahun.

“Jadi makin banyak kulit tua yang menempel di permukaan dan peluruhan kulit tidak sempurna. Ketika kita menua memang butuh sesuatu untuk bersihin kulit mati itu. Cukup pakai pore treament dan bright complexion itu sudah cukup nanti akan bersih,” jelasnya.

Untuk merawat kulit tersebut, dokter Olivia menyarankan penggunaan skincare secara rutin. Paling dasar setidaknya gunakan sabun cuci muka, toner, serum, dan sunscreen.

Khusus untuk sabun cuci muka, dokter Olivia mengingatkan pentingnya memilih facial wash sesuai kebutuhan agar kotoran terangkat menyeluruh sehingga tidak menjadi sumbatan.

“Kalau pakai foundation mau nggak mau kita triple cleanser. Kita harus pintar pilih cleanser. Kalau cuma sunscreen aja sama bedak bubuk pakai double cleanser, micellar water dan facial cleanser. Tapi pagi-pagi pakai facial cleanser aja cukup,” paparnya.

“Habis (pakai toner) itu basic pore treatment, karena orang kita banyak sumbatan, beneran, deh. Sama sunscreen, itu penting, wajib,” pesannya.

Pemilik brand skincare Ayom itu menambahkan bahwa dalam memilih produk perawatan kulir harus mengenal dulu masalah yang dialami. Menurutnya, permasalahan kulit yang paling banyak dialami orang Indonesia biasanya berupa pori-pori besar, jerawat dan komedo, serta warna kulit kurang merata.

“Back to basic dulu dengan membersihkan kotoran, bersihkan dengan tepat lalu kasih sunscreen tiap hari,” kata dokter Olivia.