redaksiharian.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat akuisisi digital client, seperti e-commerce dan fintech. Hal tersebut dilakukan guna memperkaya produk sekaligus meningkatkan kenyamanan bertransaksi bagi nasabah.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan transformasi digital memberi kontribusi yang cukup kuat bagi BNI, baik dari segi operasional maupun profitabilitas. Dengan aktif menggandeng mitra digital, pihak BNI berharap mampu memperkuat kapabilitas pelaku ekonomi digital sekaligus memberikan nilai tambah kepada nasabah.

“Tentunya pencapaian yang sangat baik ini akan terus dijaga dan ditingkatkan. BNI terus memperkuat eksistensi dan kapabilitas digital melalui layanan API untuk menjadi channel layanan perbankan utama bagi seluruh nasabah perbankan Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/9/2022).

Di luar akuisisi digital client, Adi Sulistyowati atau yang akrab disapa Susi, menuturkan BNI juga memiliki program atensi dan apresiasi untuk nasabah. Program tersebut memfasilitasi banyak kebutuhan transaksi dengan berbagai macam promo.

“Program-program promo yang tepat ini pada akhirnya mendorong solusi digital banking ini menjadi lebih menarik. Nasabah menjadi lebih aktif mengikuti berbagai tawaran menarik yang kami siapkan sehingga menarik bagi digital client maupun nasabah pengguna,” katanya.

Sebagai informasi, jumlah digital client BNI telah mencapai 458 perusahaan hingga Juni 2022. Angka tersebut naik 70,3% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 269 perusahaan.

Rasio digital client didominasi oleh e-commerce sebesar 59,2%, sedangkan sisanya adalah digital client teknologi finansial atau fintech. Beberapa digital client tersebut, antara lain, Shopee Pay, Tokopedia, Bukalapak, Link Aja, Dana, Ovo, Commuter, Xendit, dan beberapa fintech lainnya.

Sementara itu, jumlah transaksi dari digital client ini telah mencapai 347 juta. Angka tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 58% dari periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 219 juta. Selain itu, nilai fee based yang dihasilkan tercatat naik 38% dari periode yang sama tahun lalu.