redaksiharian.com – Tidur tengkurap mungkin merupakan posisi tidur ternyaman bagi sebagian orang.

Namun, menghabiskan malam dengan posisi tengkurap juga dapat menyebabkan nyeri pada punggung, leher, dan bahu, yang bisa membuat kita bangun dengan perasaan tidak nyaman di pagi harinya.

Nah pertanyaannya, mengapa tidur tengkurap dapat membuat beberapa bagian tubuh terasa nyeri? Lalu, apakah tidur tengkurap ini sebenarnya diperbolehkan secara medis?

Untuk menjawabnya, simak paparan chiropractor bersertifikat dari Cleveland Clinic, Andrew Bang, berikut ini.

Apakah boleh tidur tengkurap?

Jawabannya, umumnya tidak.

Menurut Bang, studi menunjukkan bahwa pilihan posisi tidur dapat menambah atau mengurangi nyeri pada tulang belakang, sementara tidur miring atau telentang dianggap lebih baik untuk punggung dan leher.

“Anda menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup Anda untuk tidur. Karena itu, bagaimana Anda memposisikan diri selama tidur itu penting, dan harus bertujuan untuk menghilangkan tekanan dari sendi dan otot,” kata Bang.

Berikut alasan mengapa umumnya tidur tengkurap tidak dianjurkan menurut Bang:

Sakit punggung

Tidur dengan nyaman tentu akan berkaitan erat dengan mekanika tubuh.

“Anda harus menjaga agar tulang belakang Anda sejajar, seperti halnya mobil Anda. Jika Anda menabrak gundukan dengan mobil, tentu akan merasa gemetar meski masih bisa mengemudi, yang tentu tidak baik,” kata Bang.

Tubuh pun sama. Jika tidur dalam postur yang buruk, tentu tidak akan baik untuk tubuh.

Pasalnya, tidur tengkurap sendiri bisa membuat tubuh tidak selaras, yang akan meratakan dan memutar kurva tulang belakang dengan cara yang tidak normal.

“Ini memberi tekanan tambahan pada punggung bagian bawah Anda yang sudah terbebani dalam aktivitas kita sehari-hari, tidak memberi kesempatan pada otot-otot itu untuk beristirahat dan pulih,” kata Bang.

Sakit leher

Tidur tengkurap akan memaksa kepala berbalik ke satu arah agar kita tidak kehabisan napas saat tidur, yang membuat tubuh tidak selaras untuk jangka waktu yang lama.

“Meregangkan otot leher selama itu pasti menimbulkan rasa sakit,” kata Dr. Bang.

Selain itu, tidur tengkurap juga meregangkan leher ke belakang, menekan tulang belakang, yang dapat menyebabkan sensasi kesemutan saat lengan “tertidur” karena aliran darah yang menyempit dan saraf yang tertekan.

Sakit bahu

Saat tidur temgkurap, kebanyakan orang akan menyelipkan satu atau kedua tangannya di bawah bantal, yang akan memicu ketegangan pada sendi bahu.

“Melakukannya akan menciptakan situasi yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah manset rotator atau masalah bahu lainnya,” kata Dr. Bang.

Kerutan wajah

Tidur tengkurap pada dasarnya akan mengotori kulit wajah, yang membawa masalah pada kecantikan, yaitu membentuk kerutan.

Dalam sebuah studi yamg diterbitkan di Aesthetic Surgery Journal pada 2016, ditemukan bahwa posisi tidur tengkurap dapat menimbulkan tekanan dan stres pembentuk kerutan.

Berbahaya bagi bayi

Sementara tidur tengkurap dapat menyebabkan sakit dan nyeri pada orang dewasa, hal itu bisa mematikan bagi bayi.

Bahkan, program “Safe Sleep” yang dikembangkan oleh American Academy of Pediatrics menekankan bahwa bayi harus selalu diletakkan telentang untuk tidur.

Pasalnya, tidur tengkurap akan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Cara menghentikan tidur tengkurap

Jika biasa tidur tengkurap dan ingin mengubahnya? Jangan khawatir, itu bukanlah hal mustahil.

Bang mengatakan kita bisa melakukannya dengan bantuan bantal.

Menurutnya, menempatkan beberapa bantal dengan baik membuatnya dapat berfungsi sebagai bumper yang mencegah kita tidak tidur tengkurap.

Dengan melakukannya, lama kelamaan tubuh pun akan terbiasa untuk tidur dengan menyamping atau terlentang.

“Memang dibutuhkan sedikit latihan, tetapi jika kini Anda tidur tengkurap dan berhasil melakukan perubahan, kemungkinan besar Anda akan bangun di pagi hari dengan perasaan lebih baik,” ujarnya.