RedaksiHarian – Adik tiri legenda MotoGP, Valentino Rossi, ini menuntaskan sesi hari kedua sebagai pembalap tercepat ke-17.
Meski belum temukan chemistry dengan motor pabrikan Jepang tersebut, Marini sudah mencatatkan rekor menarik sebanyak 13 lap berturut-turut sebelum makan siang.
Catatan ini terlama dibandingkan pembalap lain.
Pembalap 26 tahun itu mencatatkan 10 lap dalam waktu 1 menit 59 detik.
Honda membuat kemajuan jika dibandingkan ketika keempat pembalap Honda hanya berhasil mencatatkan total 2 lap dalam waktu 1 menit 59 detik di Sprint race dan balapan utama.
Tahun lalu, pembalap Honda yang ada di grid adalah Marc Marquez, Joan Mir, Takaaki Nakagami, dan Alex Rins.
Marini mengatakan masih banyak yang harus dikerjakan Honda setelah hari kedua yang sulit pada tes MotoGP Sepang.
Marini tidak mampu menyamai kecepatan kuat yang ditunjukkan rekan setimnya Joan Mir karena ia kesulitan dengan ban bekas.
“Itu sulit. Kami berjuang cukup keras. Hari ini kami mencoba banyak hal dan kami sampai pada simulasi balapan dengan satu paket yang masih belum siap,” kata Marini dilansir dari Crash.
“Belum siap dengan setting yang ingin saya sampaikan. Kami perlu bekerja lebih banyak dengan kepala kru saya. Kami masih menuju ke arah yang baik, tetapi kami memerlukan lebih banyak waktu.”
“Saya mengharapkan lebih banyak dari simulasi balapan, tetapi ketika ban turun, proses berkendara berubah sedikit. Sulit untuk terus menekan dengan waktu putaran yang bagus,” aku Marini.
“Kami tahu apa yang perlu kami tingkatkan. tetapi kami memerlukan waktu.”
Perjuangan Marini sebagian besar terjadi pada ban bekas, sementara rekan setimnya Mir menunjukkan hasil yang menjanjikan selama tugas barunya.
“Saya berharap perjuangan saya akan berkurang, namun dengan ban baru, hal tersebut tidak terlalu buruk,” kata Marini.
“Kalau melihat catatan waktu dari Joan sangat bagus.”
“Anda perlu mengambil banyak risiko dan Anda harus berusaha sekuat tenaga untuk mencapai 1 menit 57 detik saat ini. Motornya berfungsi, tetapi dengan ban bekas kami banyak kesulitan.”
“Sepertinya perbedaannya banyak. Jarak antara kami yang pertama dan kami yang menggunakan ban bekas lebih dari 6/10 bagi Joan dibandingkan dengan Jorge (Martin) di lap kualifikasi.”
Pada hari kedua tes, para pembalap menguji beberapa alokasi ban depan baru Michelin dan Marini senang dengan hasilnya.
Ketika ditanya apakah pabrikan sengaja membuat pembalapnya saling mengikuti demi mendapatkan data bagaimana mereka berperilaku di belakang pengendara lain, Marini membantah anggapan tersebut dan mengatakan itu demi efek aero.
“Ini bukan untuk ban. Saya pikir untuk aerodinamis. Menurut saya, panasnya, suhu motornya, bagaimana perasaan Anda pada tubuh Anda,” ucap Marini.
“Aprilia juga mengalami banyak kesulitan dalam setahun terakhir. Jadi, perlu sedikit memahami dari sisi aerodinamis apa saja perubahan yang terjadi pada motornya.”
“Ketika Anda mengikuti pembalap lain, situasinya sangat berbeda,” kata Marini yang musim lalu memperkuat tim VR46 itu.