redaksiharian.com – Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyebut bahwa sebanyak 80%-90% startup mengalami kegagalan saat merintis bisnis. Jokowi menilai ada dua faktor yang menjadi penyebabnya, yakni tidak melihat kebutuhan pasar yang ada dan kehabisan dana.
Executive VP Kejora Richie Wirjan pun sepakat dengan pernyataan Jokowi tersebut. Menurutnya, saat ini banyak lahir potensi anak muda yang tengah membangun startup. Sayangnya, banyak pula dari mereka yang hanya berpikir kesuksesan startup dapat diraih hanya melalui ide dan pengembangan aplikasi.
“Maka dari itu penting ketika kita membangun sebuah startup mesti jelas bisnis seperti apa, fundamental ke mana dan siapa sebetulnya yang kita layani. Jika di bagian itu aja nggak jelas ke depannya akan sulit,” ujarnya dalam Tech Conference CNBC Indonesia, Selasa (27/9/2022).
Dia menambahkan, banyak pula dari para founder startup yang terhipnotis dengan euforia ketika berhasil mendapat pendanaan. Padahal, pendanaan hanya menjadi satu fase percepatan bisnis yang mana harus dikelola dan dialokasikan dengan sangat baik.
Untuk itu, lanjut Richie, hal ini menjadi peran penting investor untuk bukan hanya sekadar memberikan dana, namun juga membimbing dan memastikan startup memiliki arah bisnis yang baik sehingga pendanaan dapat berjalan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya
“Sebetulnya gimana cara kita bisa memberikan dan membawa semua ekosistem kita, network kita untuk mendukung percepatan dari pertumbuhan company yang diinvestasikan,” terang Richie.
Senada dengan Richie, Co-founder Pitik, Arief Witjaksono menuturkan para founder harus konsisten berfokus pada goals dan tujuan startup yang jelas. Dia melihat, banyak anak muda sebagai founder startup yang mendapatkan pendanaan namun mereka belum siap dalam segala aspek.
“Memang tahun lalu kan pendanaan banyak sekali dan ada banyak anak muda yang belum siap, idenya belum matang tapi dapat pendanaan akhirnya tidak bisa bertahan makannya jadi collapse,” jelasnya.
Maka dari itu, Arif menyarankan, untuk melakukan bisnis yang dapat terus berkelanjutan dan sustainable, sangat penting untuk memperhatikan basic foundation dari suatu pendanaan.
“Makannya alokasi pendanaan, management, budgeting, sangat penting untuk menciptakan bisnis sustainable,” pungkas Arif.