redaksiharian.com – Misteri transaksi negosiasi di pasar modal Indonesia mulai terkuak. Salah satu perusahaan sekuritas yang melakukan transaksi di pasar negosiasi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,17% Rabu (29/3/2023) adalah Macquarie Sekuritas Indonesia.

Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, sekuritas berkode broker RX ini melakukan transaksi negosiasi senilai Rp 55,84 miliar. Ada 4 saham yang ditransaksikan di pasar negosiasi oleh Macquarie Sekuritas, yakni PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Di saham AKRA, tercatat ada transaksi senilai Rp 26,18 juta, dengan volume perdagangan sebanyak 17.000 lembar saham sejumlah 1 kali transaksi. Sementara di BMRI, transaksi yang terjadi senilai Rp 9,69 miliar sejumlah 952.749 lembar saham sebanyak 1 kali transaksi.

Sedangkan di saham TLKM terjadi transaksi senilai Rp 42,84 miliar sejumlah 10.575.900 lembar saham, sebanyak 6 kali transaksi. Terakhir UNTR terjadi transaksi senilai Rp 3,27 miliar sejumlah 115.000 lembar saham sebanyak 3 kali transaksi.

Macquarie Sekuritas sendiri merupakan perusahaan efek bagian dari Macquarie Group Limited, yakni sebuah grup perbankan investasi dan jasa keuangan diversifikasi global yang berkantor pusat di Sydney. Macquarie adalah bank investasi terbesar dan penasihat penggabungan dan pengambilan alih utama di Australia.

Patut diketahui, pada perdagangan kemarin, terjadi transaksi jumbo di pasar negosiasi senilai Rp 2,29 triliun. Ada sebanyak 593 kali transaksi dengan volume perdagangan mencapai 1,99 miliar pada 29 Maret 2023. Meskipun terjadi transaksi tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap berada di jalur hijau dengan parkir naik 1,17% atau 79 poin di level 6.839.

Akhir-akhir ini memang marak transaksi jumbo misterius di pasar negosiasi yang nilainya mencapai triliunan rupiah. Sebelumnya, pada Senin (27/3) juga ada transkasi senilai Rp 1,05 triliun di pasar negosiasi. Terdapat sebanyak 639 kali transaksi dengan volume perdagangan mencapai 2,18 miliar saham. IHSG saat itu tercatat turun 0,79% atau 53,5 poin ke level 6.708.

Kemudian, pada akhir pekan lalu, pada 24 Maret 2023 sebesar Rp 3,3 triliun. Terdapat sebanyak 658 kali dengan volume perdagangan mencapai 4,2 miliar saham. Meskipun demikian, IHSG saat itu berada di jalur hijau, bahkan naik 1,06% atau 70,6 poin ke level 6.762.

Lalu, pada Rabu (15/3) juga tercatat ada transaksi negosiasi senilai Rp 4,23 triliun. Terdapat sebanyak 728 kali transaksi dengan volume perdagangan mencapai 2 miliar lembar saham. Ketika itu, IHSG juga mengalami penurunan yang signifikan yakni 1,91%, bahkan sempat jeblok hingga di atas 2% pada titik terendahnya.

Sehari kemudian pada perdagangan Kamis (16/3/2023), lagi-lagi ada transaksi jumbo di pasar negosiasi senilai Rp 623 miliar. Terdapat sebanyak 929 kali transaksi dengan volume perdagangan mencapai 812 juta lembar saham. Pada perdagangan hari itu IHSG jeblok hingga 2,33%.

Seperti diketahui, pasar negosiasi belakangan tengah menjadi sorotan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Regulator pasar modal tersebut mengaku akan memperketat pengawasan transaksi negosiasi demi meminimalisir praktek goreng-menggoreng saham.

OJK mengatakan akan mengawasi seluruh transaksi di bursa saham lebih ketat. Termasuk, pengawasan untuk transaksi di pasar negosiasi. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan, pihaknya akan mengawasi semua jenis transaksi di setiap pasar yang ada.