RedaksiHarian – Upaya Jepang dalam memburu gelar raja Benua Kuning diganggung oleh isu internal.
Pemain sayap Samurai Biru, Junya Ito, dilaporkan melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap dua wanita.
Insiden tersebut terjadi dalam sebuah hotel di Osaka pada Juni 2023 setelah pertandingan persahabatan antara Jepang dan Peru.
Demi kesehatan mental dan menyelesaikan permasalahan, sang winger memilih untuk meninggalkan tim.
Jepang tidak memanggil pemain lain untuk mengisi slot kosong pasca-kepergian Ito.
“Junya Ito meninggalkan timnas Jepang yang berkompetisi di Piala Asia,” demikian bunyi pernyataan dari Federasi Sepak Bola Jepang (JFA).
Kasus Ito dalam tahap investigasi oleh kepolisian setempat.
Ito sendiri sudah membantah tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya.
Selain itu, tidak ada bukti fisik untuk mendukung tuduhan si pelapor.
“Kami menerima keluhan kriminal terhadap dia dan telah memulai penyelidikan,” kata juru bicara Kepolosian Osaka.
Sosok Ito merupakan salah satu pemain andalan Jepang pada Piala Asia 2023.
Sebelum meninggalkan Qatar, dia memainkan tiga pertandingan.
Ito menjadi starter dalam dua pertandingan pertama melawan Vietnam dan Irak.
Lalu pada matchday ketiga kontra Indonesia, Ito mentas selama empat menit usai menggantikan Ritsu Doan.
Lanjut ke babak 16 besar, figur berusia 30 tahun itu hanya menduduki bangku cadangan tatkala Jepang menghajar Bahrain 3-1.
Ito pun kini terpaksa meninggalkan rekan-rekannya yang akan meladeni Australia pada perempat final, Jumat (2/1/2024).
Bicara soal histori, dia punya segudang pengalaman bersama Jepang.
Ito menorehkan 54 penampilan sejak debut pada 2017.
Piala Asia 2019 menjadi panggung besar perdana Ito bareng armada senior Jepang.
Kala itu, si pria berambut pirang membantu negaranya maju sampai final dan kalah dari Qatar.