redaksiharian.com – Tersedia informasi 4 tips aman belanja online menyikapi promo Ramadhan 2023 yang diumumkan penjual atau layanan penjualan secara elektronik. Tips berikut bisa diterapkan, salah satunya, agar kita bisa tetap hemat selama bulan puasa.Pastikan kita tidak lupa diri saat ingin memanfatakan promo Ramadhan 2023 tersebut agar kantong tidak jebol, agar esensi bulan puasa tidak hilang begitu saja. Kita bisa menerapkan tips-tips para ahli berikut untuk kesejahteraan dompet kita.Tentu tips ini bukan hanya bisa diterapkan saat ada promo di bulan puasa, tetapi juga bisa untuk menyikapi Hari Belanja Online Nasional ( Harbolnas ) atau hari belanja di tanggal-tanggal cantik yang sering dipromosikan layanan penjualan tertentu. Contohnya adalah 3.3 (3 Maret), 4.4 (4 April), dan sebagainya.

Berikut selengkapnya 5 tips aman belanja daring dari peneliti The Conversation, Anggi M. Lubis, saat mewawancarai sejumlah ahli, yang bisa diterapkan untuk menyikapi promo Ramadhan 2023 :

Peneliti Universitas Gadjah Mada, Dhalia Ndaru Herlusiatri Rahayu, menekankan bahwa layanan tersebut memiliki sejumlah dampak seperti memberikan jalan kepada kita untuk konsumtif, menerapkan bunga tinggi dalam cicilan, keamanan data yang rentan, hingga seputar penagih utang.Menyikapi hal itu, Dhalia mengajak agar kita menjaga agar tidak terlalu boros saat mengonsumsi atau membeli barang sekunder dan tersier untuk menyikapi kondisi ekonomi saat ini yang berada di tengah resesi global dan inflasi Indonesia yang tinggi.

Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Adinda Tenriangke Muchtar, menyebut perlunya kita memastikan harga dan hal-hal lainnya, apakah masuk akal, apakah pelanggan yang sudah membeli merasa puas, dan sebagainya.“Lainnya, perhatikan juga pembayarannya. Di musim diskon, kerap ada tambahan-tambahan biaya menjelang check out yang sebetulnya membuat harga barang tak jauh beda dengan harga normalnya. Ini termasuk biaya kirim. Selain itu, jika membeli elektronik yang mahal, pastikan juga menggunakan asuransi untuk berjaga-jaga terhadap potensi kerusakan,” ujarnya, dilansir dari The Conversation.

Pastikan kita tetap sadar saat akan berbelanja, bukannya lupa diri hingga tak terasa kantong sudah habis. Hal ini disampaikan Asisten Profesor dari Monash University, Harriman Samuel Saragih. Kesadaran itu berkenaan dengan konsekuensi atas belanja yang kita lakukan.“Anda bisa mulai dengan menanyai diri Anda: “Apakah saya memerlukan benda ini? Apabila saya membayar ini dengan opsi cicilan? Apakah saya bisa membayar bunganya? Apakah ada alternatif lain selain dari membeli alat ini?”” kata Harriman.

Aktivitas belanja hendaknya dilihat sebagai bentuk tanggung jawab pada diri sendiri seperti perlunya berhemat, perlunya memperhatikan apakah barang yang kita inginkan itu sebenarnya sudah ada dalam bentuk barang lama yang masih bisa dipakai, dan hal lainnya.“Pun, (bentuk tanggung jawab lainnya) kita bisa mendukung bisnis yang memiliki misi sosial. Misalnya, yang menawarkan poin atau diskon jika menukarkan pakaian yang tak dipakai lagi atau botol kosmetik kosong,” kata peneliti Anggi M. Lubis saat mewawancara Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Adinda Tenriangke Muchtar.“Atau yang anti dengan uji coba terhadap binatang dan menyalurkan hasil penjualannya untuk donasi terhadap isu tertentu,” ujarnya melanjutkan.***