RedaksiHarian – Teleskop Radio Sferikal Apertur Lima Ratus Meter (Five-hundred-meter Aperture Spherical Radio Telescope/FAST) milik China menemukan bukti kuat keberadaan gelombang gravitasi nanohertz, yang sangat penting dalam mempelajari masalah astrofisika kontemporer seperti lubang hitam supermasif, sejarah penggabungan galaksi, dan pembentukan struktur berskala besar di alam semesta.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Observatorium Astronomi Nasional Akademi Ilmu Pengetahuan China (NAOC) dan sejumlah lembaga lain tersebut dipublikasikan secara daring di jurnal Research in Astronomy and Astrophysics pada Kamis (29/6).

Gelombang gravitasi nanohertz dapat memberikan petunjuk untuk memahami pembentukan struktur alam semesta dan menyelidiki tentang perkembangan, evolusi, serta penggabungan objek-objek langit alam semesta, yaitu lubang hitam supermasif, menurut para ilmuwan.

Li Kejia, peneliti NAOC yang juga merupakan profesor di Universitas Peking, mengungkapkan bahwa pendeteksian gelombang gravitasi nanohertz terbilang sangat sulit mengingat frekuensinya yang sangat rendah, jangka waktu yang panjang, dan panjang gelombang hingga beberapa tahun cahaya.

Sejauh ini, observasi pewaktuan (timing) jangka panjang terhadap pulsar milidetik merupakan satu-satunya cara efektif untuk mendeteksi gelombang gravitasi nanohertz.

Terletak di daerah dengan karst yang dalam dan melingkar alami di Provinsi Guizhou, China barat daya, FAST resmi beroperasi pada Januari 2020. FAST diyakini sebagai teleskop radio paling sensitif di dunia.