redaksiharian.com – Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi, Indra Darmawan mengungkapkan, perkembangan teknologi saat ini sangat luar biasa dan menjadi salah satu topik penting yang akan di bahas dalam KTT G20.
Namun berbicara soal teknologi digital, ujar Indra saat ini sering dilihat banyak orang sebagai paradoks yang dapat menyebabkan kesenjangan di berbagai sektor.
“Hal ini bertentangan dengan penemuan pada saat kita menemukan listrik, energi, transportasi, kemajuan dalam kesehatan itu efeknya besar sekali. Dan efek digitalisasi malah bisa negatif. Jadi kalah dengan inovasi yang kita lakukan di abad 19,” jelasnya dalam membuka acara gala diner tech conference 2022 yang diadakan CNBC Indonesia, Rabu (19/10/2022).
Sehingga ujar Indra, dalam memperjuangkan tranformasi digital, saat ini yang paling penting bagaimana mendorong literasi dan inklusi terhadap masyarakat luas sehingga terjadi sebuah pemerataan.
“Jadi kesadaran bahwa paradoks ini kayaknya mendasar. Seperti apa yang sekarang terjadi di dunia saat ini, apalagi kita lihat juga digital divide. Jadi kesenjangan ketimpangan, akses, pendidikan, pengetahuan, literasi, antar berbagai macam segmen karena secara geografis maupun segmen income di masyarakat,” terangnya.
Pemerintah pun ujarnya terus berusaha untuk mereduksi digital divide dan meningkatkan ekosistem, menyediakan keamanan agar transaksi lancar, serta adil dan saling menguntungkan.