RedaksiHarian – Dua pembalap ini menikmati salah satu perebutan gelar MotoGP yang paling dekat dalam ingatan baru-baru ini karena kejuaraan tersebut terjadi pada balapan terakhir tahun ini.
Hal serupa juga terjadi pada 2022 ketika Bagnaia mengalahkan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Namun, balapan sprint menjadi hal yang penting sehingga membuat pertarungan tahun ini semakin intens.
Meski melakukan kesalahan individu, Bagnaia mengaku menikmati tekanan yang diberikan Martin.
“Tekanan adalah sebuah keistimewaan,” kata pembalap Italia itu saat berbicara kepada MotoGP.com.
“Tanpa hal ini, sensasi ini, Anda tidak dapat menikmatinya. Menang atau kalah kemungkinan tekanannya berbeda dan itu bagus,” ucap Bagnaia dilansir dari Crash.
“Itu adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Jorge karena dia membantu saya lebih merasakan perasaan ini.”
Bagnaia yang menjadi juara MotoGP berturut-turut pertama sejak Marc Marquez pada 2018-2019 memperkirakan tantangan yang lebih berat tahun depan.
Salah satu alasannya adalah masuknya Marc Marquez ke Ducati, yang terbukti seru setelah juara dunia delapan kali itu menyelesaikan tes Valencia di posisi keempat.
“Ini akan lebih sulit. Tahun depan kami akan memiliki Marc bersama Ducati, kami akan memiliki Bezzecchi, mungkin kami akan memiliki Quartararo dengan Yamaha, Morbidelli dengan Ducati dan Anda tidak boleh melupakan KTM.”
CEO Ducati, Claudio Domenicali melihat kedatangan pembalap Cervera sebagai perubahan dalam hidup berdampingan dengan pembalap tingkat tinggi.
Dia menggambarkannya sebagai hal yang rumit, tetapi juga menganggapnya positif. Beginilah cara dia mendefinisikan situasi masing-masing pembalap.
“Tentu saja akan ada persaingan karena pada kenyataannya Bagnaia ingin menjadi juara dunia lagi,” ucap Domenicali.
Jorge Martin ingin mendapat kesempatan kedua dan dia pantas mendapatkannya dan Bastianini memenangkan empat balapan terakhir.
“Tahun dan musim ini dia cedera. Selanjutnya, ada Bezzecchi yang mengatakan ‘sebenarnya saya berada di posisi ketiga dalam kejuaraan, tetapi tahun depan saya akan melakukannya lebih baik’.”
“Dan Marc Marquez yang tidak perlu diperkenalkan lagi, juara dunia MotoGP enam kali. Jadi, akan ada persaingan antar pembalap Ducati,” ucap Domenicali.
“Dalam beberapa tahun terakhir dia tidak tampil sama sekali. Pertama, karena alasan fisik dan mungkin karena dia tidak lagi merasakan sensasi yang sama seperti sebelumnya dengan motornya.”
“Jadi, akan ada lebih banyak kompetisi, tapi di sisi lain kami punya filosofi dalam hal ini yang kami bagikan. Data antar uji coba sehingga semua orang belajar satu sama lain.”