redaksiharian.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Polri ) mengapresiasi hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas. Dalam survei terbaru, sebanyak 61,6 persen responden menilai baik citra lembaga Kepolisian.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan lantas mengatakan, Korps Bhayangkara terbuka dengan saran, masukan, dan kritik dari masyarakat.

“Terkait dengan penegakan hukum, institusi Polri selalu terbuka ya dalam menerima saran, menerima masukan, dan kritikan sekalipun yang disampaikan oleh msyarakat,” kata Ramadhan saat dihubungi, Rabu (24/5/2023).

Ramadhan juga membeberkan upaya yang akan dilakukan Polri guna meningkatkan dan mempertahankan citra Korps Bhayangkara.

Menurutnya, Polri akan terus melakukan pembenahan guna meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Korps Bhayangkara.

Polri juga akan terus menjaga komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat dalam rangka memelihara keamanan, ketertiban, masyarakat (Kamtibmas), penegakan hukum, serta melindungi dan mengayomi masyarakat.

“Selain itu, untuk menjaga komitmen Polri tersebut, Polri tetap komitmen menindak tegas terhadap anggota Polri yang melakukan pelanggaran dan penyimpangan sehingga wujud perbaikan internal Polri,” ujar Ramadhan.

Menurut Ramadhan, Polri juga akan membangun kemitraan yang kuat dengan masyarakat. Misalnya, dengan kegiatan sosial, pertemuan dengan warga, kampanye keamanan, dan partisipasi dalam forum-forum komunikasi.

Lebih lanjut, Polri akan terus fokus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, di antaranya dengan merespons cepat terhadap setiap pelayanan publik.

“Jadi kita tidak boleh dinilai lamban tapi kita harus respons ya terhadap apapun yang menjadi permasalahan publik termasuk melayani masyarakat, melayani penanganan kasus dengan efisien, dan juga tentu menjaga hubungan baik antara Polri dan masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ramadhan mengatakan, Polri akan meningkatkan mekanisme pengawasan internal agar semakin efektif guna menghindari penyalahgunaan kekuasaan serta pelanggaran etika yang dilakukan oleh anggota Polri.

Ramadhan juga menekankan Polri akan meningkatkan pelatihan dan pengembangan profesionalisme anggota Polri, termasuk dalam hal penegakan hukum, pelatihan penanganan konflik, peningkatan pemahaman terkait hak asasi manusia (HAM), serta etika dan komunikasi terhadap masyarakat dan lembaga lain.

“Upaya-upaya lain, kita di era teknologi kita memanfaatkan teknologi modern dalam menjalankan tugas-tugas ya. Misalnya sistem CCTB, teknologi forensik, sistem pelaporan online untuk mempercepat pelayanan,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 61,6 persen responden menilai baik citra lembaga Polri dari survei yang dilakukan Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023.

Catatan ini menandakan citra Polri yang sempat merosot akibat tragedi Kanjuruhan, kasus pembunuhan yang melibatkan Ferdy Sambo, dan kasus penyalahgunaan narkoba Teddy Minahasa, kini mulai pulih.

“Keraguan publik dijawab Polri dengan melakukan penindakan dan pengawalan dalam kasus-kasus tersebut. Komitmen untuk berbenah akhirnya memberi dampak positif dengan meningkatnya citra Polri ke angka 62 persen pada Mei 2023,” tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Senin (22/5/2023).

Sementara itu, terdapat 29,1 persen responden yang masih menganggap citra Polri buruk. Sedangkan 9,4 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.

Dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya pada Januari 2023, citra Polri tercatat naik 11,7 persen. Polri bahkan menjadi satu-satunya institusi yang memperoleh kenaikan di atas 10 persen.

Naiknya citra Polri membuat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di bidang penegakan hukum turut terdongkrak dari 55 persen pada Januari 2023 menjadi 59 persen pada Mei 2023.

“Capaian ini tentu memberi angin segar sekaligus bentuk afirmasi publik terhadap ikhtiar Polri untuk terus berbenah,” tulis Litbag Kompas.

Untuk diketahui, survei Litbang Kompas memiliki margin of error 2,83 persen. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen.