redaksiharian.com – Gelombang PHK (pemutusan hubungan kerja) mulai melanda sejumlah perusahaan teknologi sejak 2022 hingga awal 2023. Mulai dari Google, Microsoft, Meta (perusahaan yang menaungi Instagram, Facebook, WhatsApp), Amazon, dan masih banyak lagi.

Dari sejumlah perusahaan di atas, Apple tampaknya menjadi salah satu perusahaan yang berusaha menghindari gelombang PHK terhadap sejumlah karyawannya. Dikarenakan hingga kini, Apple belum melakukan pemangkasan terhadap karyawannya.

Akan tetapi, laporan keuangan menunjukkan bahwa kondisi Apple sedang tidak baik-baik saja.

Oleh karena itu, agar terhindar dari kerugian, Apple melakukan sejumlah langkah penghematan untuk mengetatkan pengeluaran perusahaan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Jumat (17/3/2023).

Salah satu sumber yang diketahui dekat dengan permasalahan ini menyebut Apple tengah membatasi proses perekrutan karyawan baru hingga bergabung dengan perusahaan lain di Silicon Valley untuk mengubah sistem operasional menjadi lebih efisien, dan sebagainya.

Pada Juni 20022 lalu, Apple sempat melakukan langkah serupa, seperti membatasi perekrutan karyawan baru, seperti divisi penelitian dan pengembangan (R&D), sumber daya, dan perekrutan.

Hanya saja, kali ini pembatasan perekrutan tersebut bakal diterapkan ke lebih banyak divisi. Perusahaan juga tidak akan menambah atau menambal posisi yang kosong.

Selain melakukan upaya di atas, Apple juga dilaporkan tengah menunda pemberian bonus kepada sejumlah karyawan. Sebelumnya, Apple kerap memberi bonus sebanyak satu sampai dua kali dalam setahun yang dilakukan setiap bulan April dan Oktober.

Pembagian bonus berbeda untuk setiap divisi. Nah, adanya penundaan ini, bonus tersebut bakal diberikan satu kali saja dalam setahun, yakni bulan Oktober untuk semua tim.

Artinya, di bulan depan, tepatnya April 2023, karyawan tidak akan menerima bonus tambahan. Namun, melansir Tech Radar, pemberian bonus untuk karyawan tingkat direktur dan senior bakal tetap menerima bonus triwulanan.

Gaji dari CEO Apple Tim Cook juga dipangkas menjadi lebih sedikit di tahun ini. Cook bakal menerima gaji beserta bonus dan saham sebesar 49 juta dollar AS (Rp 751, 9 juta, estimasi kurs Rp 15.345). Angka ini turun 50 persen dari 99 juta dollar AS (sekitar Rp 1,51 miliar) pada 2022 lalu.

Kondisi keuangan Apple

Seperti yang disebut di atas, kondisi keuangan Apple sedang tidak baik-baik saja. Menurut laporan keuangan pada kuartal I-2023 paling baru, kondisi keuangan Apple pun tampak tidak baik-baik saja. Sebab, total pendapatan (revenue) Apple turun pertama kali sejak 2019.

Total pendapatan Apple tercatat 117,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.745 triliunan). Angka tersebut telah turun 5 persen dari total pendapatan di periode yang sama tahun lalu, yakni kuartal I-2022.

Sebagai gambaran, pada kuartal I-2022, pendapatan Apple berada di angka 124 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.846 triliun).

Tidak disebut penyebab dari penurunan tersebut, tetapi menurut laporan yang mencuat di internet, konon disebabkan oleh stok unit iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max yang belum memenuhi kebutuhan pasar.

Selain itu, faktor makroekonomi global, kenaikan tingkat inflasi dan kurs mata uang asing, juga jadi faktor penurunan pendapatan Apple.

Seperti yang sudah disebut di atas, langkah-langkah ini tampaknya dijadikan cara agar Apple bisa terhindar dari gelombang PHK massal. Jika dibandingkan dengan perusahaan teknologi lain, seperti Twitter sudah memangkas ribuan karyawannya setelah diakuisisi oleh Elon Musk.

Adapun Meta baru-baru ini memangkas sekitar 10.000 karyawan dan menutup sekitar 5.000 lowongan pekerjaan. Keputusan pengurangan ini merupakan gelombang PHK kedua yang sudah dilakukan Meta.

Pada Januari lalu, Google juga mem-PHK 12.000 karyawannya atau setara 6 persen dari total karyawan di seluruh dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.