Seorang taipan Kanada kelahiran China diadili di China, kata pemerintah Kanada, Senin (4/7), lima tahun setelah ia menghilang dari Hong Kong sewaktu berlangsung tindakan keras anti-korupsi.
Xiao Jianhua akan diadili pada Senin (4/7), kata sebuah pernyataan pemerintah Kanada. Pernyaataan tersebut juga mengungkapkan sejumlah diplomat Kanada “memantau kasus ini dengan seksama” dan memberikan bantuan kepada keluarga Xiao. Masih menurut pernyataan itu, tidak ada informasi lain yang akan dirilis karena pertimbangan privasi.
Xiao, pendiri Tomorrow Group, menghilang dari sebuah hotel di Hong Kong pada Januari 2017 di tengah meningkatnya penuntutan terhadap para pengusaha China yang dituduh melakukan suap dan pelanggaran lainnya. Pihak berwenang tidak pernah mengkonfirmasi apakah Xiao ditahan atau mengungkapkan apakah ia menghadapi tuduhan.
Hilangnya Xiao terjadi ketika Partai Komunis yang berkuasa meningkatkan upaya untuk menekan orang-orang yang buron dalam kasus korupsi untuk kembali dari luar negeri untuk diadili. Ini memicu kekhawatiran Beijing mungkin menculik orang di luar negeri. Saat itu, polisi China dilarang beroperasi di Hong Kong yang memiliki sistem hukum tersendiri.
Sejak saat itu, pemerintah Presiden China Xi Jinping memperketat kontrol atas Hong Kong, memicu keluhan bahwa China melanggar otonomi yang dijanjikan ketika wilayah itu dikembalikan ke China pada tahun 1997. Partai yang berkuasa memberlakukan undang-undang keamanan nasional pada tahun 2020 dan telah memenjarakan para aktivis pro-demokrasi.
Pada 2015, lima orang yang terkait dengan perusahaan penerbitan Hong Kong yang menjual buku-buku yang kritis terhadap para pemimpin China menghilang dari wilayah itu dan muncul kembali di China daratan.
Sebelum menghilang, Xiao memiliki kekayaan yang diperkirakan mencapai $6 miliar, menurut Hurun Report, media yang memantau orang-orang kaya China.
Seorang pejabat regulator sekuritas China mengatakan pada Februari 2017 bahwa orang-orang China di luar negeri yang dituduh melakukan pelanggaran akan “ditangkap dan dipulangkan ke China”.
Polisi Hong Kong menyelidiki hilangnya Xiao dan mengatakan bahwa taipan tersebut diketahui menyeberang ke China daratan. Namun sebuah iklan di surat kabar Ming Pao atas nama Xiao pada minggu yang sama membantah bahwa ia diciduk di luar kehendaknya. [ab/ka]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.