redaksiharian.com – Tahun politik biasanya akan menjadi kekhawatiran bagi investor lantaran dapat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi suatu negara. Tak terkecuali bagi calon investor di Ibu Kota Nusantara ( IKN ) jelang Pemilu 2024.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, kekhawatiran investor pada tahun politik pasti ada.

Namun, para investor juga akan belajar dari pelaksanaan pemilu sebelumnya yang berjalan lancar dan cenderung tidak mengancam kondisi sosial dan ekonomi Indonesia.

“Pasti ada pemikiran (wait and see jelang pemilu) itu tapi kan mereka juga melihat Indonesia pada pemilu yang lalu. Bagaimana kencangnya pemilu yang lalu dan alhamdulillah proses demokrasi ini kita aman. Jadi kita harus percaya itu, dan itu yang kita jelaskan ke investor,” ujarnya di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa (22/5/2023).

Dia mengungkapkan, bahkan saat ini satu tahun menjelang Pemilu 2024, kondisi sosial dan ekonomi Indonesia masih cukup tenang dibandingkan Pemilu sebelumnya.

Oleh karenanya, dia optimistis calon investor tetap akan antusias berinvestasi di Indonesia, khususnya di IKN meski ke depan akan menghadapi tahun politik.

“Kita ini tempat yang baik buat invetasi. Malaysia, Brunei saja suka dan negara tetangga menudukung kita. Saya pergi ke sana katanya mau membangun Kalimantan development jadi Brunei, Sabah, Serwak, dan Kalimantan,” ucapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menjamin proyek IKN akan tetap berjalan meski pemerintahan Indoensia berganti.

Sebab, pembangunan IKN merupakan proyek jangka panjang hingga 2045 sehingga siapapun yang nantinya akan memimpin Indonesia pasti akan melanjutkan pembangunan calon ibu kota baru ini.

“Ini adalah soal masa depan Indonesia. Pemimpinnya siapa di republik ini pasti pemimpin itu akan memahami, akan melihat bagaimana kebutuhan dan bagaimana dukungan para investor, para ekonom yang menginginkan ada manfaat dari proyek tersebut,” jelasnya pada kesempatan yang sama.

Dia mencontohkan, pada pembangunan MRT Jakarta terjadi beberapa kali pergantian Gubernur DKI Jakarta. Namun, saat ini proyek MRT Jakarta sudah sebagian selesai dan terus berjalan.

“Sampai sekarang gubernur sudah ganti tapi MRT jalan terus. Pak Jokowi yang ground breaking tapi mau ganti gubernur beberapa kali tetap berdiri di sana, ekspansi ke mana-mana. Apalagi kalau kita bicara Nusantara,” kata Agung.

Selain itu, ada juga proyek kota mandiri BSD City di Tangerang dan kawasan Jababeka di Cikarang. Kedua proyek pembangunan yang digarap swasta tersebut masih berjalan seiring pergantian pemerintahan di Indonesia.

“Jadi dia enggak bertanya ‘nanti kalau ganti presiden bagaimana?’ enggak, it’s a long way, it’s a long process ya. BSD sekian puluh tahun dan Jababeka 1989 masih tanah liat ya, sekarang kota mandiri,” tuturnya.