redaksiharian.com – Mengakhiri tahun 2022 sebagai ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto butuh kerja keras untuk bisa mempertahankan posisi mereka.

Hal itu meng­ingat tahun ini kualifikasi Olimpiade Paris 2024 akan dimulai sehingga semua pasangan akan berjuang untuk merebut posisi mereka.

Fajar menilai, persaingan tahun 2023 pasti akan jauh lebih ketat ka­rena akan ada perhitungan poin ke Olimpiade.

“Kami tidak boleh lengah dan ja­ngan berpuas diri saat sampai di posisi ini. Tahun 2023 akan lebih ketat, karena semua pemain akan fokus untuk merebut ranking satu,” katanya.

Mereka mengaku tidak mau me­mi­kirkan ranking saat ini karena hal itu hanya masalah angka. Menurut Rian , yang terpenting adalah bisa mempertahankan konsistensi permainan.

“Ka­lau sudah di lapangan, ranking dunia tidak jadi patokan. Semua bisa menang dan kalah,” ujarnya.

Semakin di atas, tantangannya pun dinilai Rian akan semakin berat. Dia dan Fajar pun harus tetap bisa fokus dan menikmati permainan.

“Bukan hanya persoalan skill. Namun, saat di atas kami juga harus lebih memper­siapkan mental,” katanya.

Saat ini, Fajar – Rian telah kembali berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung untuk persiapan mengikuti turnamen pembuka 2023, Malaysia Terbuka di Kuala Lumpur, 10-15 Januari 2023.

Unggulan ketiga

Pada turnamen yang naik kelas da­ri BWF World Tour Super 750 ke BWF World Tour Super 1000 itu, Fajar – Rian menempati unggulan ketiga. Unggulan teratas pasangan Jepang Takuro Hoki-Yugo Kobayashi yang tahun lalu menjadi juara.

Mantan pe­ringkat satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Fernaldi Gideon menjadi unggulan kedua.

Dari hasil undian, babak pertama, Fajar – Rian akan menghadapi wakil Prancis, Christo Popov-Toma Junior Popov. Sejauh ini rekor pertandingan masih dipegang Fajar – Rian .

Selain Fajar – Rian dan Kevin-Marcus, Indonesia juga menempatkan empat ganda lain untuk bersaing di turnamen ini.

Pemain senior Hendra Setiawan-Mohamad Ahsan menjadi unggulan kelima. Muhammad Shohibul Fikri-Bagas Maulana, Leo Rolly Carnando-Daniel Marthin, dan kembalinya pa­sangan Pramudya Kusumawardana-Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.***