
RedaksiHarian – Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) hingga kini terus mengalami kemajuan yang signifikan.
Perkembangan tekonologi informasi dan komunikasi saat ini telah membantu manusia dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Di Indonesia , teknologi digital terus mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Kondisi ini menyebabkan kebutuhan pekerja digital sangat dibutuhkan, adapun jumlahnya mencapai hingga ratusan juta orang pada 2025.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Pemerintah Beri Syarat Vaksinasi Covid-19 Mandiri, Epidemiolog UI: Berpotensi Potong Alur Prioritas
Hal itu terungkap dari hasil survei yang dilakukan layanan web hosting Amazon Web Services ( AWS ).
Kebutuhan sebanyak ratusan juta pekerja bidang digital itu untuk mendukung perekonomian pada 2025.
“Riset yang kami prakarsai ini menyoroti adanya kebutuhan untuk meningkatkan penguasaan teknologi cloud, bahkan di sektor-sektor nonteknologi, seperti di bidang manufaktur, bagi pekerja di Indonesia ,” kata Managing Director for ASEAN, Worldwide Public Sector, AWS , Tan Lee Chew seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA.
Dalam keterangan pers, laporan berjudul “Unlocking APAC’S Digital Potential: Changing Digital Skill Needs and Policy Approaches“, yang disusun AWS bersama AlphaBeta, menyajikan analisis jenis keahlian yang diterapkan pekerja masa kini untuk memproyeksikan keahlian digital yang dibutuhkan lima tahun mendatang.
Baca Juga: YLBHI Tunggu Permintaan Revisi UU ITE dari Jokowi, DPR: Harus Ditindaklanjuti
Survei tersebut melibatkan enam negara di Asia Pasifik, yakni Australia, Indonesia , Jepang, India, Korea Selatan dan Singapura.
Di Indonesia , survei ini melibatkan lebih dari 500 pekerja digital dan wawancara dengan pembuat kebijakan, pakar teknologi dan pemimpin bisnis.
Berdasarkan survei tersebut, pekerja yang memiliki kemampuan di bidang digital baru mencapai 19 persen dari seluruh angkatan kerja yang ada di di Indonesia .
Untuk mendukung perekonomian pada 2025, dibutuhkan lebih dari 110 juta pekerja agar bisa selaras dengan dinamika teknologi.
Baca Juga: Timbulkan Masalah Baru, Ombudsman Catat Limbah Medis Akibat Covid-19 Capai 138 Ton per Hari
Sebanyak 59 persen responden Indonesia , yang belum mengoptimalkan kemampuan di bidang komputasi awan, berpendapat pada 2025 keahlian di bidang tersebut akan sangat dibutuhkan di bidang pekerjaan mereka.
AWS menemukan terdapat sejumlah keterampilan yang sangat dibutuhkan pada 2025 nanti, yaitu cloud architecture design, cybersecurity design, large-scale data modeling, web/software/game development dan software operations support.
Pekerja Indonesia diharapkan bisa mengembangkan setidaknya tujuh kecakapan digital dalam lima tahun mendatang supaya bisa mengimbangi perkembangan teknologi, antara lain menggunakan platform komunikasi online dan perangkat lunak untuk mendukung kolaborasi.
AWS memperkirakan dibutuhkan sekitar 946 juta pelatihan kecakapan digital di tahun 2025 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang semakin inklusif.***