RedaksiHarian – Tidak diketahui siapa pemain yang dimaksud. Hanya saja, kasus pem-bully-an ini diketahui terjadi di dalam tim Gwangju AI Peppers Savings Bank.
Diketahui bahwa salah seorang pemain senior di dalam tim melakukan perundungan kepada dua juniornya yang telah hengkang.
Peristiwa keluarnya dua pemain ini yang memicu investigasi internal di tim Peppers Savings Bank.
Melansir dari The Spike, Peppers Savings Bank mengirim pemberitahuan kepada Pusat Pengaduan Atlet pada 15 Februari lalu.
Federasi Voli Korea (KOVO) lantas menggelar sidang pada Jumat (23/2/2024) pukul 10.00 pagi waktu setempat atau 08.00 WIB.
Menurut laporan The Spike, salah satu korban memberikan testimoninya selama 25 menit sementara korban lainnya selama 40 menit sebelum pertemuan berakhir.
Adapun terduga pelaku telah memberikan pernyataan sebelumnya. Keputusan lantas ditunda ke sidang berikutnya pada Selasa (27/2/2024).
“Kami memerlukan waktu untuk mengumpulkan fakta-faktanya,” ujar perwakilan KOVO.
“Sulit untuk membuat keputusan sekarang karena pernyataan kedua belah pihak memiliki sangat berbeda. Kami akan mengadakan sidang berikutnya pada Selasa pekan depan.”
Sebagaimana diberitakan SPOTV News Korea, kasus perundungan ini segera dihubung-hubungkan dengan catatan minor Peppers Savings Bank sejak didirikan pada 2021.
Peppers Savings Bank telah berkali-kali mengalami periode kekalahan beruntun yang panjang.
Dalam dua musim pertamanya, tim termuda di Liga Voli Korea tersebut mengalami 17 kekalahan berturut-turut.
Adapun musim ini trennya makin parah. Mereka selalu kalah dalam 22 pertandingan sejak dibekuk Hwaseong IBK Altos pada pertandingan putaran kedua, 19 November lalu.
Rekor sebelumnya terlewati menyusul hasil minor dari Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass (1-3), GS Caltex Seoul KIXX (2-3), IBK Altos (0-3), Daejeon JungKwanJang Red Sparks (1-3), dan Incheon Heungkuk Life Pik Spiders (1-3).
Dengan Red Sparks, Peppers Savings Bank bahkan masih belum pernah sejak mereka didirikan. Total 17 pertemuan dilalui tanpa sekalipun menang sampai sekarang.
Sementara itu, Peppers Savings Bank menepis kabar bahwa kedua korban telah mengadu terlebih dahulu tentang kasus perundungan ini.
“Tidak benar bahwa korban mengisi laporan secara langsung melalui Pusat Pengaduan Atlet. Klub melakukan penyelidikan susulan dan mengirim laporan secara langsung,” kata perwakilan klub.
“Kami akan memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai sikap klub setelah hasil dari komite disiplin keluar.”
Ini bukan pertama kalinya Peppers Savings Bank mengalami masalah di tim mereka.
Pada akhir November lalu, salah satu pemain mereka menerima ancaman pembunuhan jelang pertandingan menghadapi Pink Spiders.
Alhasil, Peppers Savings Bank harus mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian sebelum akhirnya tumbang dengan skor 0-3.