RedaksiHarian – Paulo Costa sebenarnya sudah dijadwalkan akan berhadapan dengan Khamzat Chimaev pada UFC 294, Oktober 2023.
Namun, pertandingan tersebut harus batal karena Costa mundur usai mengalama infeksi pada bagian sikunya.
Saat itu Chimaev mengecam Costa atas pengunduran diri tersebut.
Kini giliran Costa membalas dengan menuduh Chimaev sebagai pihak yang sering absen dalam pertarungan.
Costa menganggap Chimaev hanya terus menghindar agr tidak menghadapinya.
Tak hanya itu, Chimaev juga disebut tidak memiliki keberanian untuk melawan petarung top kelas menengah.
Meskipun Borz julukan Chimaev, saat ini menduduki peringkat 11 penantang gelar kelas menengah.
Namun, lawan yang dihadapinya hanya petarung yang datang dari kelas welter yakni Kamaru Usman.
“Ia harus memiliki keberanian untuk menghadapi saya. Untuk waktu yang lama, sangat lama, pria ini hanya menghindari pertarungan ini.”
“Ia tidak memiliki nyali. Jika pria itu tidak mendorongnya, ia tidak memiliki nyali untuk melawannya.”
“Ia ingin bertarung dalam laga-laga yang mudah, ia tidak ingin melawan orang seperti saya atau (Robert) Whittaker atau orang lain seperti itu.”
“Ia ingin melawan pria yang tidak memiliki kemampuan gulat, tidak memiliki permainan jiu-jitsu, tidak memiliki teknik grappling, sesuatu seperti itu. Tanpa keberanian,” ujar Paulo Costa.
Walaupun Costa baru saja menelan kekalahan dari Robert Whittaker lewat keputusan angka mutlak pada UFC 298.
Tetapi Costa menganggap hal itu justru menjadi momentum untuk menjadi lawan yang tepat bagi Chimaev.
Pasalnya peringkat Costa juga masih lebih tinggi dibanding Chimaev.
“Mungkin saja dalam waktu dekat,” kata Costa.
“Jika saya menang, saya tidak akan mau melawannya (Chimaev), namun saat ini hal itu masuk akal karena saya kalah,” ucap petarung asal Brazil itu.
Opsi lain, Costa juga mengincar pertarungan melawan mantan juara kelas welter, Kamaru Usman.
“Saya rasa ia (Kamaru Usman) juga datang dari sebuah kekalahan, saya juga pernah kalah,” kata Costa.
“Saya dan dia harus mencatatkan kemenangan dalam catatan rekor. Saya rasa ia telah melakukan semua yang ia tunjukkan di kelas welter, jadi saya rasa inilah saatnya.”
“Ia juga tidak terlalu muda, saya kira ia berusia 37, 36, saya tidak tahu, sekitar itu. Saya kira ini waktunya bagi dirinya untuk naik ke kelas menengah.”
“Ia pernah bertanding melawan Chimaev, namun itu bukanlah keseluruhan prosesnya, ia hanya mendapatkan pemberitahuan singkat dan naik ke kelas menengah dengan berat badan seperti petarung kelas welter.”
“Maka saya kira laga ini masuk akal dan ia adalah pria yang kuat. Ia memiliki kemampuan yang berbeda di posisi ground, kemampuan gulat, takedown, serta striking.”
“Saya kira ini (saya vs Usman) adalah laga yang harus dibuat dan menempatkan salah satu dari mereka untuk kembali ke puncak,” ujar Paulo Costa.