RedaksiHarian – Babak baru dijalani Marc Marquez pada MotoGP 2024 dengan menunjukkan penampilan solid di dua balapan awal yang sudah dia jalani.
Bersama Gresini Racing dengan menggeber motor Ducati Desmosedici GP23, pembalap asal Spanyol itu membuktikan bahwa dirinya belum habis.
Dalam aksi terkininya pada GP Portugal, Marquez bahkan langsung mempersembahkan podium pertamanya untuk Gresini Racing di sesi sprint.
Akan tetapi, peraih delapan gelar juara dunia itu gagal melanjutkan nuansa positif dalam sesi main race usai mengalami crash.
Ya, Marquez harus pulang dengan tangan hampa setelah dia bersinggungan dengan rider pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia.
Terlepas dari hal tersebut, rider berjuluk Baby Alien tersebut secara tidak langsung sudah menjawab keraguan banyak pihak soal kepindahannya.
Marquez sendiri sebelumnya memutuskan hijrah dari Repsol Honda dengan kontraknya yang masih tersisa satu musim lagi.
Keputusan tersebut dibuat pada musim lalu, di mana rider berusia 31 tahun itu merasa Honda tidak mampu mengatasi krisis untuk performa RC213V.
Gresini Racing menjadi pilihan Marquez meski pada musim ini dia memakai motor yang lebih lawas dibandingkan rider tim pabrikan dan satelit.
Adaptasi yang dijalani pemilik nomor 93 tersebut terbilang lancar di mana dia langsung mampu bersaing di barisan depan.
Tak ayal, sepak terjang Marquez sejauh ini bersama motor Ducati turut mengundang perhatian dari mantan manajernya Emilio Alzamora.
Bagi Alzamora, waktu telah menjawab bahwa keputusan yang dibuat Marquez untuk mengakhiri masa 13 tahun bersama Honda sudah tepat.
Lebih lanjut, juara dunia kelsa 125cc musim 1999 tersebut menilai kini Marquez sudah berada di tempat yang tepat.
Meski status Gresini sebagai tim privater mereka memiliki kuda besi yang kompetitif lantaran sebagai mitra dari Ducati.
Dengan situasi yang ada saat ini, Alzamora menyebut bahwa Marquez sedang berada dalam masa transisi untuk ke bentuk terbaiknya.
Mengingat tahun-tahun terakhir di Repsol Honda yang sulit, Marquez kini kembali memiliki asa untuk merajai kelas utama bersama Ducati.
“Dia memiliki motor yang kompetitif dan tujuannya adalah untuk bersenang-senang setelah bertahun-tahun dan ia berhasil mencapainya,” ucap Marquez.
“Sekarang dia memiliki satu tahun transisi, untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri, memenangkan balapan dan menjadi kompetitif lagi,” imbuhnya.