redaksiharian.com – Penyelidikan mengungkapkan bahwa bukan hanya konten yang menjadi masalah, tetapi cara TikTok menampilkannya.
Mereka mencatat bahwa mesin pencari TikTok sendiri menyarankan, istilah pencarian yang lebih kontroversial ketika yang lebih netral dimasukkan.
Misalnya, jika kamu mencari “perubahan iklim”, TikTok akan menyarankan “perubahan iklim dibantah” atau “perubahan iklim tidak ada”. Hal yang sama terjadi dengan topik seperti vaksin melawan Covid.
Bahayanya tidak hanya terletak pada kesalahan informasi, tetapi juga pada keterbatasan kemampuan mencari sumber informasi lain yang lebih andal.
Jadi, sebagaimana melansir laman Gizchina, Senin (10/10/2022), TikTok mendapat kecaman dari federal AS karena praktik dan promosi konten.
Mereka mengklaim bahwa ini dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental pengguna muda.
Media sosial sangat populer di kalangan remaja dan anak-anak, dan memiliki sekitar 1,5 miliar pengguna bulanan.
Texas baru-baru ini meluncurkan penyelidikan atas klaim bahwa TikTok melanggar privasi anak-anak dan membantu perdagangan manusia.
Juga, Jaksa Agung California Rob Bonta menyatakan dalam rilis berita bahwa “anak-anak kita tumbuh di era media sosial – dan kita harus menyaring apa yang mereka lihat di layar mereka.”
Selain itu, menurut Bonta, tujuan penyelidikan adalah untuk memeriksa apakah TikTok melanggar hukum. Dengan mendorong kaum muda untuk menggunakan platformnya.
Selain itu, algoritme komputer TikTok yang mendorong konten video ke pengguna menurut pejabat pemerintah dan spesialis keselamatan anak dapat mendorong gangguan makan, melukai diri sendiri, dan bahkan bunuh diri di kalangan pemirsa muda.
5 Efek positif TikTok: