redaksiharian.com – Agregator logistik dan gudang Indonesia, Shipper dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pegawai yang terdampak sebanyak 65 orang atau 8% dari total seluruh karyawan perusahaan.

Laporan ini berasal dari Dealstreetasia. Menurut laporan tersebut, Shipper merumahkan pegawainya karena iklim untuk menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi makroekonomi, dikutip Selasa (13/12/2022).

Keputusan Shipper ini menambah panjang daftar PHK massal yang terjadi di industri startup dunia termasuk Indonesia. Minggu lalu, misalnya, Sayurbox mengumumkan merumahkan 5% karyawannya.

Sayurbox beralasan keputusan itu dilakukan untuk perusahaan bisa mandiri secara finansial. Selain itu juga untuk perusahaan bisa bertumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang dengan adanya tantangan ekonomi makro global.

“Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi para konsumen, mitra pengemudi serta ribuan petani dan produsen lokal yang bekerjasama dengan kami dan supaya bisnis bisa sustainable dalam jangka panjang,” jelas Co-founder dan Chief Executive Officer Sayurbox Amanda Susanti, dikutip dari keterangan resminya

Startup e-commerce Ula juga merumahkan 23% atau 134 orang pegawainya. Alasannya karena perusahaan menghadapi tantangan usai pandemi Covid-19.

Ajaib, perusahaan di bidang investasi juga memangkas 67 karyawannya. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, keputusan itu dilakukan untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi kondisi makroekonomi.