redaksiharian.com – Badai pemutusan hubungan kerja ( PHK ) tak hanya terjadi di luar negeri, namun juga di Idonesia. Terbaru, startup pendidikan (edtech) Binar , melakukan PHK terhadap 20 persen karyawan.
Perusahaan tak merinci berapa jumlah karyawan yang terdampak PHK. Namun, menurut LinkedIn, Binar mengeklaim memiliki sekitar 827 karyawan. Jika jumlah karyawan yang tercatat sesuai dengan yang tercantum di LinkedIn, kurang lebih ada 160 karyawan terdampak.
Menurut Binar, keputusan PHK ditempuh untuk bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi global belakangan ini.
CEO Binar, Alamanda Shantika mengatakan keputusan ini bukanlah hal yang mudah diambil. Namun ketidakpastian ekonomi tadi membuatnya terpaksa menempuh upaya tersebut.
“Perusahaan telah melakukan evaluasi internal penuh dan memutuskan bahwa tenaga kerja kami harus dikurangi 20 persen,” kata Ala, panggilan akrab Alamanda, dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Rabu (19/10/2022).
“Meskipun perusahaan telah mencapai pertumbuhan yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, kami harus menyiapkan strategi yang kuat untuk menghadapi dinamika ekonomi global, salah satunya dengan mengambil keputusan ini,” lanjut Ala yang juga pernah menjabat sebagai VP Gojek .
Ke depannya, Binar akan fokus menguatkan lini bisnis utama perusahaan, mengoptimalisasi aktivitas investasi, dan meringkas operasional.
Adapun mereka yang terdampak PHK selanjutnya akan dibantu dalam hal konsultasi karier, baik melalui Alamanda langsung atau pimpinan Binar lainnya. Mereka juga dipastikan mendapat pesangon sesuai ketentuan yang berlaku, serta jaminan kesehatan sampai 30 Oktober 2022.
“Dalam proses transisi ini, perusahaan akan memberikan bantuan untuk mendapatkan pekerjaan, serta memberikan kesempatan kepada mereka untuk meningkatkan skill lewat courses yang tersedia di Binar. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa dukungan diberikan kepada karyawan yang terkena dampak,” papar Ala.
Binar sendiri awalnya dikenal sebagai Binar Academy dan didirikan pada tahun 2017. Ala mendirikan Binar dengan fokus pada pengembangan skill dan talenta digital. Ala juga menjadikan Binar sebagai sarana untuk berkontribusi pada pembangunan ekosistem digital dan teknologi melalui talenta yang dilahirkan.
Binar Academy kemudian melakukan rebranding (perubahan nama) menjadi Binar pada bulan Agustus 2022 lalu.
Terlepas dari berkurangnya karyawan perusahaan, Binar memastikan layanan perusahaan tidak terganggu dan diklaim akan terus menyediakan layanan peningkatan kemampuan digital.