RedaksiHarian – Kedatangan Marquez ke dalam lingkaran skuad Si Merah Borgo Panigale masih terus diperbincangkan.
Tidak terkecuali munculnya spekulasi dan kemungkinan lain di balik pergerakan besar pembalap yang sebelumnya sangat setia di Repsol Honda selama 10 musim terakhir.
Marquez bergabung ke Gresini pada MotoGP 2024 hanya untuk satu musim.
Soal nasibnya pada 2025, Marquez sendiri tidak memungkiri bila ada opsi lain yang mungkin jadi pilihannya.
Tetapi yang paling disorot adalah soal jawabn dia tentang tanggapannya saat ditanya mengapa di Gresini hanya satu musim saja.
“Logikanya, sebelum pindah ke Gresini, ada bebera kontak dengan tim lain yang mana saya tidak akan mengungkapnya (untuk saat ini).”
“Saya sangat berterima kasih kepada Honda, Ducati dan Gresini, di mana saya merasa sangat nyaman sekarang dan ingin kembali menemukan perasaan yang baik (dalam balapan),” ujarnya.
Ducati disebut sudah siap jika kedatangan Marquez ke kubu mereka dengan rela meninggalkan tim sebesar Repsol Honda bahkan rela tak digaji, adalah untuk memata-matai motor mereka.
Spekulasi yang cukup liar tapi juga masuk akal bila mengingat bagaimana kebuntuan Honda mencari celah Desmosedici GP Ducati.
Mengirimkan sosok juara dunia delapan kali itu ke sarang musuh bisa jadi akan mendatangkan manfaat bila Marquez kembali ke Honda.
Langkah Ducati untuk mencegah bocornya ‘rahasia dapur’ mereka ke Marquez pun sudah dilakukan.
Mereka hanya mengizinkan Marquez membawa satu orang insinyurnya dari Honda. Selebihnya, pembalap 30 tahun itu akan bekerja bersama kru Gresini yang sudah ada.
Di sisi lain, mantan manajer Repsol Honda, Livio Suppo pun punya prediksi yang melawan arus, yang cukup mendukung spekulasi tersebut.
Saat banyak pihak yang menduga Marquez bisa jadi mengincar kursi parbikan Ducati, Suppo justru menerka potensi kembalinya Marquez ke Honda.
“Tidak menutup kemungkinan Marc kembali ke Honda,” ujar Suppo dikutip dari Motorcycle Sports.
“Lihat saja bagaimana perpisahan itu terjadi, semuanya dilakukan dengan sangat ramah tamah.”
“Ini adalah momen bagi Marc untuk menemukan kekuatannya lagi dan di sisi lain Honda menghilangkan tekanan untuk mengembangkan motornya tanpa Marc di dalamnya.”
“Karena Marc ingin menang dan saya rasa motor mereka tidak akan siap melakukan itu di awal musim.”
“Kesimpulannya, seluruh kru dia tetap berada di Honda kecuali satu orang (yang dibawa ke Gresini), dan kita tahu bagaimana kuatnya hubungan dia dengan mereka. Jadi siapa tahu?” pungkas Suppo.