redaksiharian.com – Keluarga Angeline Nathania (21), mahasiswi Universitas Surabaya ( Ubaya ) yang tewas mengenaskan, akui sempat menangkap ‘sinyal’ pembunuhan sebelum jasad anaknya ditemukan di dalam koper.

Ibu Angeline, Ana Mariani (64) membeberkan sang anak sempat berpamitan untuk pergi ke kampus di masa Ujian Tengah Semester, pada Rabu, 3 Mei 2023.

Angeline dikabarkan pergi menggunakan mobil kakaknya, Misubishi Xpander dengan berkendara seorang diri.

Namun setelah dua hari Angeline tak kunjung pulang, Ana mulai khawatir dan mencari-cari keberadaan sang anak. Padahal korban sendiri adalah tipe orang yang kerap memberi kabar jika ingin bepergian ke suatu tempat.

“Hilangnya tanggal 3 karena anak ini ndak kebiasaan enggak pamit kalau ke mana-mana. Kegiatan kuliah, pulang ya tepat waktu. ‘Ma aku ada kuliah, ada ujian satu mata kuliah’, perkiraan saya siang sudah pulang tapi kok enggak pulang-pulang. Saya pikir masih ada tugas kelompok,” ujar Ana Mariani kepada wartawan di Rumah Duka Adi Jasa, Surabaya.

Ana pun mulai mencari kabar Angeline lewat rekan terdekat korban, termasuk R, terduga pelaku pembunuhan yang saat itu belum diketahui aksinya.

Saat ditanya soal keberadaan Angeline, R disebut menunjukkan gelagat aneh, seperti gugup saat menjawab pertanyaan.

“Katanya enggak tahu (keberadaan korban), terakhir ketemu November 2022. Dia mencurigakan karena saat ditanya gugup, badannya gerak-gerak semua. Tangan diputar-putar di baju,” ujar Ana.

Keluarga korban pun membuat laporan polisi hingga R akhirnya ditangkap. Penangkapan terhadap R dilakukan usai polisi memeriksa rekaman CCTV apartemen di kawasan Gunung Anyar, Jawa Timur. Berdasarkan hasil identifikasi, terlihat siapa sosok pria yang terakhir kali bertemu dengan mahasiswi semester 6 itu.

“Salah satunya petunjuk dari CCTV dari apartemen, kita berusaha mengidentifikasi semua yang terkait dan tersorot CCTV,” ucapnya.

“Kebetulan pada saat kami pantau di CCTV itu, kita pertanyakan bahwa yang paling terakhir bersama korban adalah guru les musik yang diidentifikasi berinisial R. Pelakunya warga Surabaya juga,” ujar Kasat Reskrim AKBP Mirzal Maulana.***