redaksiharian.com – Penurunan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) hingga autoreject bawah (ARB) 11 hari beruntun membuat saham ini kehilangan kapitalisasi pasarnya (market cap).

Bahkan, saham GOTO terdepak dari 10 besar jajaran big cap. Kini, market cap GOTO sebesar Rp 109 triliun.

Di sisi lain, perubahan peta big cap itu memberikan keuntungan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bobot GOTO terhadap indeks perlahan berkurang.

Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, bobot saham GOTO terhadap IHSG per 9 Desember 2022 adalah 2,75%. “Dengan demikian, apabila saham GOTO turun sebesar 7% dalam satu hari, maka maka IHSG hanya akan turun sebesar 0,175%,” ujar Nyoman.

Perhitungan tersebut berubah ketika GOTO masih memiliki market cap lebih besar. Otomatis, bobotnya terhadap indeks kala itu juga lebih kuat.

Per 28 November, bobot saham GOTO sebesar 4,89% terhadap IHSG. Jika saham GOTO turun 7% dalam satu hari perdagangan bursa, maka efek terhadap penurunan IHSG sebesar 0,34%.

Belum lama ini, saham GOTO juga masuk papan new economy atawa ekonomi baru, papan perdagangan anyar yang belum lama ini diterbitkan BEI.

Nyoman menyebut, papan itu dibentuk bertujuan menyediakan papan pencatatan bagi perusahaan berbasis teknologi untuk menciptakan inovasi produk dan/atau jasa, yang memiliki kemanfaatan sosial luas dengan tingkat pertumbuhan tinggi.

Papan Ekonomi Baru merupakan papan pencatatan yang setara dengan Papan Utama. Perusahaan dapat tercatat di Papan Ekonomi Baru jika perusahaan memenuhi ketentuan tercatat di Papan Utama dan memiliki karakteristik khusus yang ditentukan oleh Bursa.

“Sehingga masuknya GOTO dalam Papan Ekonomi Baru, tidak berkaitan langsung dengan pergerakan IHSG,” terang Nyoman.