RedaksiHarian – Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, memacu pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di daerah itu, dalam rangka penyediaan aksesibilitas distribusi logistik hasil sumber daya alam di daerah itu.
Bupati Sigi Mohamad Irwan, di Sigi, Minggu, mengemukakan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan merupakan prioritas pembangunan daerah.
“Iya, di samping untuk mempercepat alur distribusi logistik, juga untuk pemerataan pembangunan sehingga masyarakat di wilayah terpencil dan jauh, dapat menikmati pembangunan,” kata Mohamad Irwan.
Kabupaten Sigi, kata Bupati, merupakan daerah yang kaya sumber daya alam pada sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan serta pariwisata.
Hasil potensi SDA belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu minimnya ketersediaan akses berupa jalan dan jembatan.
Oleh karenanya, Pemkab Sigi memacu pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, demi menopang Sigi sebagai penyangga logistik Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Pembangunan jalan dan jembatan yang dipacu oleh Pemkab Sigi jalan yang menghubungkan Kulawi dengan Banggaibah. Pembukaan jalan menghubungkan Bangga dengan Lalundu sepanjang 45 kilometer (km). Pembukaan dan peningkatan jalan Palolo menghubungkan Manggalapi sepanjang 37 km.
Kemudian, pembangunan jalan menghubungkan Sadaunta dengan Lindu sepanjang 17 km dengan biaya sebesar Rp86 miliar. Pembukaan jalan menghubungkan Bora dengan Pandere sepanjang 22 km.
Berikutnya, ruas jalan Gimpu, Peana, Kalamanta yang terkoneksi dengan Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, sepanjang 300 km.
Sementara jembatan yang dibangun yaitu jembatan Sibalaya, Poi, senilai Rp26 miliar. Jembatan rangka baja Keleke, jembatan rangka baja Sindondo Deasi, jembatan Beka dan Dolo, serta jembatan Pombewe.