RedaksiHarian – Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, membantu warga ekonomi menengah ke bawah di daerah itu untuk memperoleh dana usaha melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nol-Persen.
“Program KUR Nol Persen ini adalah satu inovasi untuk memberikan akses pembiayaan kepada warga dalam rangka meningkatkan ekonomi warga,” kata Bupati Sigi Mohamad Irwan, di Sigi, Senin.
Melalui program KUR Nol Persen, Pemkab Sigi mengintervensi bunga kredit dari setiap pinjaman yang diajukan oleh warga di daerah itu untuk mengembangkan usaha.
Data Pemkab Sigi menyebutkan pada tahun 2022, Pemkab Sigi mengalokasikan anggaran dari APBD senilai Rp1,9 miliar untuk menanggulangi bunga kredit pada bank penyalur KUR.
Tercatat 1.000 pelaku usaha menjadi penerima manfaat dari program KUR Nol Persen pada tahun 2022 dengan alokasi anggaran Rp1,9 miliar tersebut. Setiap pelaku usaha dapat meminjam dana di bank penyalur KUR senilai Rp10 – 20 juta.
“Dengan demikian masyarakat tidak lagi terbebani dengan bunga kredit. Masyarakat hanya mengembalikan pokok dari pinjaman, sementara bunga kredit pemerintah yang menanggung,” ujarnya.
Bupati mengatakan bahwa inovasi tersebut, menjadi satu pendekatan dalam menciptakan ruang ekonomi baru, sehingga di setiap kecamatan akan dikembangkan satu pusat UMKM terpadu.
Program KUR Nol Persen, kata dia, juga menyasar para pelaku usaha dan petani yang bergerak di sektor pertanian, peternakan, perikanan.
Di samping pemberian akses pembiayaan, kata dia, Pemkab Sigi juga memberikan bantuan peralatan dan modal usaha.
Data Pemkab Sigi menyebutkan bantuan peralatan usaha dan modal usaha non-KUR sejak tahun 2016 – 2021 mencapai Rp5,1 miliar mencakup 289 UMKM, tiga koperasi, dan 83 orang warga.