redaksiharian.com – Sebuah kapal tanker yang tenggelam hingga memicu tumpahan minyak di perairan Filipina akhirnya ditemukan setelah tiga pekan berlalu. Tumpahan minyak dari kapal tanker itu mencemari lautan yang kaya dengan kehidupan bawah laut dan membuat susah hidup warga yang tinggal di dekat perairan itu.

Seperti dilansir AFP, Selasa (21/3/2023), kapal tanker bernama MT Princess Empress yang membawa muatan 800.000 liter minyak industri itu tenggelam pada 28 Februari lalu di lepas pantai Provinsi Oriental Mindoro, Filipina. Lokasi insiden itu berjarak sekitar 160 kilometer di sebelah selatan ibu kota Manila.

Tumpahan bahan bakar solar dan minyak yang kental dari kapal tanker itu telah mencemari perairan dan pantai di Provinsi Oriental Mindoro dan beberapa pulau lainnya.

Diumumkan oleh Gubernur Oriental Mindoro Humerlito Dolor kepada wartawan bahwa kapal tanker yang tenggelam itu telah ditemukan lokasinya oleh sebuah kendaraan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) milik Jepang.

Kapal tanker itu ditemukan di lokasi berjarak nyaris 400 meter di bawah gelombang lautan.

Dolor menuturkan dirinya menerima foto pertama yang menunjukkan lokasi pasti dari kapal tanker yang tenggelam itu pada Selasa (21/3) pagi waktu setempat.

Badan penanggulangan bencana nasional Filipina, secara terpisah, menjelaskan bahwa ROV itu akan memeriksa kondisi lambung kapal sebelum keputusan diambil soal bagaimana ‘mengendalikan tumpahan dari sumbernya’.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Filipina meminta bantuan dari beberapa negara, termasuk Jepang, Amerika Serikat (AS) dan Prancis, untuk membantu menangkal dan membersihkan tumpahan minyak yang mencemari lautan itu.

Ribuan hektare terumbu karang, mangrove, dan rumput laut bisa terdampak tumpahan minyak itu.

Barikade yang terbuat dari jerami, rambut manusia dan bahan lainnya dikerahkan untuk menahan tumpahan minyak dan melindungi pantai yang menjadi mata pencaharian para pencari ikan juga pelaku industri pariwisata.