2 menit

Sebelum tergiur dengan penawaran membeli rumah melalui NUP (Nomor Urut Pemesanan), ada baiknya kamu mengetahui seluk-beluknya. Yuk, simak saja informasinya lewat artikel ini!

“Perumahan Sentra Jaya sudah dibuka. Dapatkan harga 1 unit rumah lebih murah dengan hanya mengambil NUP.”

Iklan properti seperti ini pastinya sering kamu lihat di pamflet yang terpasang di jalan atau di televisi.

Untuk kamu yang sedang mencari hunian, pastinya sering tergiur dengan iklan seperti ini, ‘kan?

Namun sebelum kamu tergoda dengan iming-iming tersebut, ada baiknya kamu memahami lebih jauh tentang NUP itu sendiri agar di kemudian hari tidak mengalami kerugian.

Nah, kali ini 99.co Indonesia telah menghimpun informasi lengkapnya untuk kamu jadikan referensi.

Yuk, simak uraiannya di bawah ini.

Pengertian NUP

tanda seru

NUP atau nomor urut pemesanan adalah kesempatan konsumen untuk memilih unit properti berdasarkan nomor urut antrean sebelum properti tersebut diluncurkan oleh pengembang.

Biasanya, untuk calon pembeli yang mendapatkan nomor paling awal akan didahulukan dalam melakukan jual-beli properti, kemudian disusul oleh nomor urut berikutnya.

Calon pembeli tersebut harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan nomor urut pemesanan tersebut.

Nominal uang yang harus dibayar umumnya mulai dari Rp500 ribu untuk hunian murah hingga Rp20 juta untuk rumah mewah.

Adapun tujuan dari pemberlakuan sistem NUP ini untuk mengetes keadaan pasar, sehingga pengembang bisa mengetahui respons pasar terhadap proyeknya.

Penawaran NUP

NUP atau banyak juga yang menyebutnya dengan istilah VVIP phase, priority card ini secara khusus diberikan kepada calon pembeli potensial sebelum properti diluncurkan.

Dengan cara ini, pengembang bisa memanjakan calon pembeli potensial dengan memberikan berbagai penawaran menarik.

Kalau kamu berkesempatan mendapatkan nomor urut pemesanan, kamu bisa memilih unit rumah terbaik, letak unit di lokasi strategis, dan ditambah pemotongan harga properti dari pengembang.

Kelebihan dan Kekurangan NUP

kelebihan dan kekurangan

Kelebihan

1. Pengembang Dapat Menaikkan Jumlah Peminat

Untuk pengembang, sistem nomor urut pemesanan ini bisa menjadi strategi yang baik untuk menaikkan permintaan properti dari konsumen.

Penawaran harga murah, unit terbatas, dengan waktu terbatas pastinya akan membuat calon pembeli berburu untuk memiliki properti yang ditawarkan.

Alhasil, cara ini bisa menaikkan jumlah peminat.

2. Pembeli Dapat Memperoleh Potongan Harga

Bagi pembeli, NUP sudah pasti bisa mendatangkan beragam keuntungan, seperti mendapatkan harga properti lebih murah dibandingkan harga normal.

Tak hanya itu, ada juga bisa mendapatkan promo-promo menarik yang diberikan untuk pemilik NUP.

3. Pembeli Dapat Memilih Lokasi dengan Bebas

Selain mendapatkan potongan harga, pembeli juga bisa memilih lokasi, lantai, atau tipe unit properti dengan bebas, lo.

Menarik bukan?

Kekurangan

1. Proses Pembangunan Molor

Meski memiliki banyak manfaat, pemilik nomor urut pemesanan juga bisa mendapatkan kerugian, lo.

Adapun kerugian yang diperoleh adalah proses pembangunan properti baru bisa dilakukan hingga satu tahun kemudian.

Tentunya hal ini tidak cocok untuk kamu yang enggak sabar ingin menghuni properti yang sudah diidam-idamkan.

2. Pengembang Bisa Kehilangan Konsumen

Ternyata kerugian tersebut bukan hanya dirasakan oleh pembeli.

Ya, dengan durasi pembangunan yang lama tersebut, tak jarang pihak pengembang bisa kehilangan banyak konsumen.

***

Semoga informasinya bermanfaat ya, Sahabat 99.

Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, cari properti idamanmu hanya di 99.co/id.

Kamu akan menemukan beragam pilihan menarik, seperti proyek Park Ville Serpong!

Artikel ini bersumber dari www.99.co.