Presiden Joe Biden Selasa berada di Wilkes-Barre, kota di negara bagian Pennsylvania. Dalam acara yang membeberkan rencananya mencegah kejahatan, ia menyinggung soal serangan verbal Partai Republik terhadap lembaga penegak hukum federal Amerika, FBI.
“Memuakkan melihat serangan baru terhadap FBI, mengancam nyawa agen-agen penegak hukum dan keluarga mereka hanya karena mereka menjalankan hukum dan melaksanakan tugas,” tandas Biden.
Menyusul penggeledahan FBI awal bulan ini terhadap Mar-a-Lago, kediaman mantan Presiden Donald Trump di Florida, para pendukung Trump telah menyerukan untuk membubarkan FBI.
Biden juga menyerang Partai Republik karena membela para pelaku serangan terhadap Capitol Hill, gedung Kongres Amerika pada 6 Januari 2021. Biden menyebut mereka sebagai pendukung Make America Great Again (MAGA).
“Izinkan saya mengatakan ini kepada teman-teman fraksi Republik (pendukung) MAGA di Kongres. Jangan katakan kalian mendukung penegakan hukum jika kalian tidak akan mengutuk apa yang terjadi pada tanggal 6 (Januari). Apakah kalian tidak bisa melakukannya? Demi Tuhan, kalian berada di pihak mana?,” tambahnya.
Komentar Biden menandai eskalasi retorika kampanye yang signifikan menjelang pemilihan paruh waktu pada November, di mana Partai Republik berharap kembali menguasai Kongres.
William Howell, profesor Sydney Stein dalam politik Amerika di University of Chicago, melalui Skype, mengatakan, “Ini ruang yang rumit untuk bernavigasi secara politik – untuk membela supremasi hukum tetapi kemudian tidak dilihat sebagai menggunakan kekuatan pemerintah, menggunakan kekuatan Departemen Kehakiman, untuk menuntut musuh.”
Pidato Biden di Pennsylvania itu adalah bagian dari tur untuk mempromosikan kemenangan legislatifnya baru-baru ini, yang mencakup undang-undang keamanan senjata. Undang-undang itu disahkan secara bipartisan awal tahun ini setelah penembakan massal di Uvalde, Texas, dan Buffalo, New York. Biden mengecam Partai Republik karena menentang usulnya untuk kembali melarang senjata serbu, yang digunakan dalam kedua penembakan itu.
Gedung Putih mengatakan “Safer America” atau “Amerika yang Lebih Aman” adalah rencana Biden untuk mencegah kejahatan terkait senjata api. Upaya $37 miliar itu akan “menyelamatkan nyawa dan membuat masyarakat lebih aman.”[ka/jm]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.