RedaksiHarian – UFC 300 memang sangat padat dengan penampilan para jawara tarung bebas karena menandai pencapaian angka ratusan dari kategori acara tarung paling bergengsi di UFC.
Tak hanya 1 atau 2 tetapi ada 12 petarung juara maupun mantan juara divisi yang akan bertanding di UFC 300.
Pertandingan kartu awal pun langsung meledak karena dibuka dengan duel antara sesama dua mantan juara kelas bantam Deiveson Figueiredo dan Cody Garbrandt.
Dari sana, rententan duel penuh gengsi terangkai menjadi satu hingga dipuncaki oleh duel Alex Pereira vs Jamahal Hill untuk pertarungan gelar kelas berat ringan.
Namun, di antara duel yang melibatkan para jawara, ada satu pertarungan yang terlihat berbeda pada UFC 300.
Pertarungan yang dimaksud adalah duel kelas menengah antara Bo Nickal dan Cody Brundage yang justru ditempatkan ke kartu utama.
Nickal merupakan petarung baru di UFC dengan rekor 5-0 di semua ajang MMA profesional sedangkan Brundage punya rekor 10-5.
Kedua petarung itu juga bukan kontestan berperingkat di divisinya Dricus Du Plessis, Israel Adesanya, dan Khamzat Chimaev ini.
Akan tetapi, mereka justru mendapatkan karpet merah dengan tampil dalam laga pembuka pada main card UFC 300.
Sorotan lebih besar tertuju kepada Bo Nickal yang selalu tampil pada kartu utama UFC pay-per-view sejak debutnya di oktagon pada tahun lalu.
Petarung asal Colorado, Amerika Serikat, ini sudah mendapatkan panggungnya pada kartu utama dari UFC 285 dan UFC 290.
Memang, petarung jebolan Dana White Contender Series itu tak pernah mengecewakan. Dia selalu menghabisi lawan-lawannya di ronde kesatu.
Meski begitu, langkah UFC memberikan spot yang lebih mewah kepada Nickal dengan menyisihkan para petarung juara tetap menuai kritik.
Kritik ini lantas coba dijawab oleh komentator UFC sekaligus mantan juara kelasnya Nickal sendiri yaitu Michael Bisping.
“Saya paham kenapa beberapa orang mungkin memiliki masalah karena itu terlihat sebagai posisi yang jauh lebih bergengsi kan? Itu berada di pay-per-view,” katanya, dilansir dari MMANews.
“Namun dengan logika itu, jika Anda adalah Deiveson Figueiredo atau Cody Garbrant, Anda akan merasa kesal, jika Anda adalah Jessica Andrade, Anda akan marah.”
“Tidak ada cukup tempat untuk semua orang karena kartunya sangat bertumpuk,” ujarnya.
Nickal melangkahi para mantan juara yaitu Deiveson Figueiredo, Cody Garbrandt, Aljamain Sterling, Jessica Andrade, hingga Holly Holm yang hanya ditempatkan di kartu awal.
Adapun Bisping menilai Nickal berhak mendapatkan privilese karena kualitasnya.
Kampiun Kejuaraan Dunia Gulat U-23 2019 itu bahkan disandingkan dengan para jagoan seperti Khabib Nurmagomedov, Khamzat Chimaev, dan Islam Makhachev.
“Bo Nickal memiliki potensi untuk menjadi salah satu juara terhebat yang pernah kita lihat,” kata Bisping.
“Dia adalah versi Amerika dari Khamzat Chimaev atau Islam Makhachev atau Khabib Nurmagomedov.”
Nickal punya rekam jejak mentereng dalam dunia gulat di Amerika Serikat dengan menjadi juara 3 kali dalam kejuaraan nasional tingkat kampus.
“Anda tahu. Itulah kualitas yang dia miliki, dan itulah yang dia tunjukkan sejauh ini. Bo Nickal memiliki kemampuan untuk menjadi Khabib Nurmagomedov dari Amerika.”
“Dia adalah pria yang hebat, dia fenomenal, dia tak terkalahkan. UFC tahu apa yang mereka miliki,” ujar Bisping.
Pertarungan Bo Nickal vs Cody Brundage berpotensi berlangsung dengan brutal.
Sebab, Brundage juga punya hobi mencetak finis saat memenangi pertarungannya dengan catatan 5 KO dan 3 kuncian dari 10 kemenangan.
Dalam penampilan terakhirnya, Brundage sukses membuat lawannya, Zachary Reese, KO dengan bantingan dan pukulan.
Meski demikian, Nickal tetap jauh lebih diunggulkan dengan bursa taruhan memberinya odds -1350 (favorit) berbanding +800 (underdog).