redaksiharian.com –
BATU, KOMPAS.com – Sektor pariwisata di desa/kelurahan se-Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, berupaya bangkit usai melandainya pandemi Covid-19.
Selama ini wilayah Junrejo masih berfokus ke wisata edukasi, namun kunjungan wisatawan yang ada masih kalah jika dibandingkan dengan wisata buatan milik swasta.
Sempat viral di media sosial, namun lalu meredup
Di Junrejo terdapat beragam tempat wisata berskala kecil yang dapat dioptimalkan.
Salah satunya Wisata Lumbung Bumi di Desa Pendem yang hingga kini masih belum berjalan, walau wisata edukasi pertanian padi itu sudah dirintis sejak 2021.
Kemudian, terdapat Pasar Bring Rahardjo di Desa Junrejo yang saat awal berjalan sempat viral di media sosial dengan menyuguhkan kuliner tradisional bernuansa alam.
Namun, kini gaung dari tempat itu telah meredup.
Bumdes diimbau aktif dukung kegiatan wisata
Camat Junrejo, Dian Saraswati mengatakan, beragam potensi wisata desa/kelurahan terdapat di wilayah Junrejo, namun pengembangan wisata bergantung ke fokus masing-masing desa/kelurahan.
Dia juga mendorong Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar aktif dalam mendukung kegiatan kepariwisataan.
“Seperti Wisata Lumbung Bumi atau sentra tanaman padi itu bisa dikelola oleh Bumdes, yang sebelumnya sudah di-support (didukung) oleh Disparta (Dinas Pariwisata),” ujar Dian di Kantor Kecamatan Junrejo, Rabu (22/2/2023).
“Tinggal kita mendorong Bumdes untuk mengelola sebagai bagian dari desa wisatanya, tinggal SDM-nya (sumber daya manusianya) yang mengelola, kita juga mendorong masing-masing desa untuk mengaktifkan Bumdes-nya dalam mendukung kepariwisataan,” imbuhnya.
Menurutnya, kurang optimalnya desa/kelurahan wisata di Junrejo adalah imbas dari pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, penguatan publikasi atau promosi wisata berbasis desa/kelurahan masih perlu ditingkatkan.
“Seperti melalui kegiatan event (acara), itu dari Pemdes (pemerintah desa), kami dan Disparta perlu meningkatkan itu, sehingga wisatawan akan menoleh lagi, bahwa di Junrejo ini ada wisata yang bagus,” terangnya.
Wisata edukasi Junrejo yang sudah berjalan
Adapun beberapa wisata edukasi di Junrejo sudah berjalan baik, seperti budidaya anggrek di Kelurahan Dadaprejo, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) kriya di Desa Junrejo, dan produksi tempe di Desa Beji.
Dian mencontohkan, terdapat sentra UMKM kriya di Dusun Rejoso, Desa Junrejo, yang hanya dipatok biaya sekitar Rp 10.000 per orang. Mereka pun bisa membawa pulang hasil produk dari tempat tersebut.
Beberapa waktu lalu juga, sentra UMKM tersebut menerima kunjungan wisatawan dari luar daerah.
“Beberapa waktu lalu, di Rejoso ada tamu rombongan dari Kalimantan, itu tiga bus, mereka kunjungan terkait pengembangan UMKM, kita arahkan ke sana, sekalian mempromosikan ulang. Terkait wisata, sekarang itu sebenarnya tinggal mengenalkan ulang atau promosi secara masif sehingga orang bisa lebih banyak yang datang,” jelasnya.
Produk wisata di Junrejo harus dikembangkan
Meski begitu, menurutnya, inovasi produk wisata desa/kelurahan yang disuguhkan kepada wisatawan harus terus dikembangkan supaya tidak monoton.
“Tetapi inovasi perlu dilakukan, saya pernah ketika mendampingi Pak Wali (Kota) di Rejoso, saya sudah membahas itu dengan Kepala Diskumdag (Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan) bagaimana caranya ada ahli yang membuat desain sehingga produksinya tidak monoton dan ada hal yang baru disuguhkan ke wisatawan,” terang Dian.
Untuk mendukung optimalisasi pariwisata di Junrejo, pihaknya juga mendorong penguatan wisata atraksi budaya.
Pihaknya telah mengusulkan beragam kebutuhan ke Pemerintah Kota Batu dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Junrejo tahun 2023.
Usulan-usulan itu sebelumnya diterima dari masing-masing desa/kelurahan yang kemudian beberapa diprioritaskan untuk diusulkan ke dalam tingkat kota, antara lain usulan dari Desa Mojorejo untuk pengadaan alat kesenian gamelan dan pakaian tari.
“Dari Desa Tlekung juga mengusulkan alat kesenian, dari Kelurahan Dadaprejo mengusulkan kebutuhan terkait Wisata Jambu Kristal, lainnya juga ada, yang harapannya usulan-usulan itu dapat disetujui dalam Musrenbang tingkat Kota Batu dan terealisasi pada tahun 2024,” ujarnya.
Dia berharap, usulan yang ada dapat diakomodir dan terealisasi.
Sebab, apabila pengembangan pariwisata hanya mengandalkan pagu anggaran dari Kecamatan Junrejo yang nilainya hanya sekitar Rp 2 miliar maka tidak mencukupi. Hal itu karena terdapat kebutuhan prioritas lainnya yang harus dipenuhi.
Lebih lanjut, dalam usulan Musrenbang 2023, pihaknya juga mengusulkan pembangunan rangka besi papan publikasi ke Dinas Pariwisata Kota Batu.
Bila desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Junrejo memiliki acara kegiatan kepariwisataan maka dapat dipromosikan melalui papan publikasi tersebut.
“Kita kan bisa bantu membuatkan banner untuk dipasang disitu (papan publikasi),” katanya.
Selain itu, dikatakannya, pada tahun 2023 ini beberapa usulan masyarakat pada Musrenbang 2022 untuk dukungan pariwisata di Junrejo ada yang sudah terealisasi.
Beberapa di antaranya berupa hibah atau pemberian bantuan alat kesenian kepada beberapa kelompok kesenian bantengan dan pencak silat.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menargetkan jumlah kunjungan wisatawan di Kota Batu pada 2023 sebanyak 10 juta orang.
Untuk mencapai angka tersebut, menurutnya perlu adanya perkenalan potensi tempat wisata secara lebih luas. Hal ini termasuk mengimbau para aparatur sipil negara (ASN) menjadi marketing pariwisata Kota Batu.
“Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tentu publikasi harus terus dilakukan. Semua elemen kita gerakkan, ASN kami jadikan marketing untuk pariwisata Kota Batu,” katanya.
Di sisi lain, diketahui Pemerintah Kota Batu juag telah mempromosikan pariwisata melalui aplikasi Among Batu dan situs web sipbanget.batukota.go.id.
Kendati demikian, belum semua informasi tentang pariwisata di desa/kelurahan se-Kota Batu terakomodir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.