RedaksiHarian – Khamzat Chimaev melawan Robert Whittaker akan tersaji pada main event UFC Saudi Arabia, bulan Juni mendatang.

Pertandingan dijadwalkan akan tergelar dalam lima ronde yang sekaligus menjadi panggung pertama bagi Chimaev mengisi kartu utama di oktagon UFC.

Tentunya pemenang dalam pertandingan ini sepertinya akan mendapatkan hadiah pertandingan gelar.

Namun jika berkaca ke laga-laga sebelumnya, duel melawan Whittaker tampak cukup mengkhawatirkan bagi Chimaev.

Chimaev sudah mendapatkan laga yang berat saat menghadapi dua jagoan papan atas kelas welter yakni Gilbert Burns dan mantan juara, Kamaru Usman.

Walaupun dua laga tersebut berhasil dimenangkan Chimaev lewat keputusan dari dewan juri.

Kali ini, Chimaev untuk pertama kalinya akan bertemu petarung papan atas di kelas menengah.

Robert Whittaker tentu merupakan petarung yang berbahaya dengan julukan The Reaper yang berarti malaikat maut.

“Dan saya pikir dia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam olahraga ini, dan dia tahu apa yang dia lakukan dengan baik.”

“Dan dia maju ke depan dengan keyakinan yang tidak diragukan lagi akan kemampuannya. Dan itu menjadi resep yang sangat berbahaya,” ujarnya.

Tetapi Whittaker mengetahui kelemahan Chimaev soal sejauh mana bisa tampil konsisten andai duel benar-benar berlangsung selama lima ronde.

“Namun, itu juga sesuatu yang, jika terguncang, maka Anda tidak tahu ke arah mana kartunya akan jatuh,” ucap petarung asal Australia itu.

“Jadi saya tidak sabar untuk menguji hal itu, untuk melihat seberapa besar hype-nya,” ujar Whittaker.

Whittaker juga menyadari bahwa Chimaev memiliki keunggulan dalam hal bergulat.

“Saya ingin berpikir bahwa saya akan masuk ke sana dengan keunggulan kecepatan dan keunggulan striking,” katanya.

“Salah satu kekuatan terbesarnya adalah fakta bahwa ia (Chimaev) dapat memaksakan gulat pada orang lain.”

“Dan saya kira akan sedikit lebih sulit untuk memaksakan gulat pada saya, hanya karena jarak saya, karena kendali jarak saya,” ujarnya.

Whittaker merasa percaya diri bahwa ia akan menghentikan Hype Chimaev yang masih dalam rekor tak terkalahkan dalam 13 pertarungan.

“Saya sangat menantikan laga ini. Saya kira ini akan menjadi laga yang sulit,” tutur Whittaker.

“Saya ingin membawa mentalitas yang sama ke dalam laga ini, dan ingin mengajaknya berperang, serta meraih kemenangan. “

“Saya akan meraih kemenangan ini, dan ini akan menempatkan saya pada posisi yang sempurna untuk perebutan gelar dan kondisi yang tepat untuk perebutan gelar, yang selalu menjadi tujuan saya.”

“Anda menempatkan fakta bahwa ia akan melawan Chimaev, yang memiliki banyak sensasi, ia akan menarik banyak perhatian,” kata Whittaker.

“Ia adalah hantu dalam divisi ini saat ini, tidak ada yang ingin melawannya. Tak ada yang ingin berhadapan dengannya.”

“Jadi saya akan mendapatkan kesempatan untuk melawannya, yang akan sangat menyenangkan.”

“Saya kira itu adalah laga-laga yang membuat saya bersemangat, karena itu adalah ujian. Itu adalah jenis laga yang membuat saya merasa terhormat dan bangga,” pungkas Whittaker.