redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Menurut sumber yang didapat nesabamedia.com dari media Korea Selatan, Samsung akan mengurangi jumlah produksi perangkat smartphone mereka sampai dengan 30 juta unit pada tahun 2022 ini.
Tampaknya, Samsung menjadi satu dari sekian banyak perusahaan yang terkena dampak dari babak baru krisis yang melanda industri elektronik.
Ada tiga faktor utama yang diduga menjadi penyebab pengurangan produksi perangkat smartphone Samsung itu. Pertama adalah kenaikan inflasi dan kemampuan belanja konsumen, kemudian kelangkaan pasokan konsumen yang terus berlangsung dan adanya perang di Ukraina yang mempengaruhi penjualan Samsung di bisnis smartphone.
Lebih lanjut dijelaskan oleh sumber tersebut, Samsung akan melakukan penyesuaian volume produksi untuk semua kelompok harga perangkat smartphone, dari mulai kelas entri sampai dengan kelas flagship.
Sebelumnya, Samsung mematok target produksi untuk tahun ini sebesar 310 juta unit smartphone. Namun perkembangan terbaru memaksa perusahaan untuk kemudian menetapkan target produksi baru di angka 280 juta unit.
Mengingat begitu cepatnya perusahaan melakukan perubahan rencana, sepertinya akan ada sektor lain yang bakal turut dilakukan penyesuaian.
Bagaimanapun, situasinya bisa menjadi lebih buruk dalam sekejap mata. Satu-satunya kabar baik yang ada adalah bahwa industri di Cina secara perlahan mulai melanjutkan kegiatan operasionalnya. Namun inflasi terus meningkat dan perang sepertinya belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Perlu dicatat, Samsung sebelumnya mampu mencatatkan rekor baru dalam pendapatan di kuartal pertama tahun 2021. Saat itu, perusahaan memperkirakan pengiriman smartphone secara global sampai dengan 73,7 juta unit. Kini, Samsung harus mengatur kembali target mereka.
Apa yang dialami oleh Samsung ini, juga terjadi pada banyak perusahaan lain yang bergerak di sektor yang sama. Saat ini kondisi semacam ini tengah menjadi tren di industri teknologi. Apple misalnya, yang juga dilaporkan turut melakukan pemangkasan produksi perangkat mereka.
Akan sangat menarik untuk melihat langkah-langkah yang bakal diambil oleh Samsung dan juga pemain di industri smartphone ini dalam beberapa bulan ke depan. Sebab, krisis ini sepertinya berdampak ke seluruh segmen industri elektronik. Orang-orang mencoba berhemat dengan tidak menghabiskan uang untuk barang-barang yang tidak perlu, sebab daya beli mereka saat ini juga terdampak oleh inflasi.
Sebelumnya pasar perangkat PC dan laptop juga dikatakan mengalami penurunan permintaan pada tahun ini, hingga beberapa waktu ke depan. Termasuk juga untuk komponen motherboard dan kartu grafis.
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.