redaksiharian.com – Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (14/6/2023), membukukan kenaikan untuk hari ketiga beruntun, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 0,10 persen atau 7,96 poin menjadi 7.602,74 poin.
Indeks FTSE 100 bertambah 0,32 persen atau 24,09 poin menjadi 7.594,78 poin pada Selasa (13/6/2023), setelah menguat 0,11 persen atau 8,33 poin menjadi 7.570,69 poin pada Senin (12/6/2023), dan tergerus 0,49 persen atau 37,38 poin menjadi 7.562,36 poin pada Jumat (9/6/2023).
Saham Smith & Nephew PLCjuga dikenal sebagai Smith+Nephew, sebuah perusahaan manufaktur peralatan medis multinasional Inggris, melambung 5,05 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan multinasional Inggris Anglo American PLC yang melonjak 4,01 persen; serta perusahaan pertambangan yang memiliki dan mengoperasikan tambang tembaga di Chile dan melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru Antofagasta PLC bertambah 3,48 persen.
Sementara itu, sahamEvraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan taruhan olahraga dan perjudian internasional Entain PLC, sebelumnya bernama GVC Holdings, yang menukik 8,70 persen; serta perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris yang beroperasi di sekitar 180 negara BT Group PLC kehilangan nilai sahamnya 2,74 persen.