redaksiharian.com – Saham-saham di bursa Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (9/6/2023), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga beruntun, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,49 persen atau 37,38 poin menjadi menetap di 7.562,36 poin.

Indeks FTSE 100 berkurang 0,32 persen atau 24,60 poin menjadi 7.599,74 poin pada Kamis (8/6/2023), setelah tergelincir 0,05 persen atau 3,76 poin menjadi 7.624,34 poin pada Rabu (7/6/2023), dan terdongkrak 0,37 persen atau 28,11 poin menjadi 7.628,10 poin pada Selasa (6/6/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan industri bahan kimia khusus Inggris yang berbasis di Snaith, Croda International PLC menukik 12,45 persen; serta perusahaan pengemasan bergelombang terkemuka di Eropa dan salah satu perusahaan pengemasan berbasis kertas terkemuka di dunia Smurfit Kappa Group PLC jatuh 3,09 persen.

Sementara itu, Ocado Group PLC, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan bahan pokok secara daring melambung 5,48 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan farmasi multinasional Inggris yang memproduksi obat generik tanpa merek dan berlisensi Hikma Pharmaceuticals PLC terangkat 2,83 persen; serta perusahaan investasi yang berfokus pada penyediaan modal untuk membantu perusahaan tumbuh melalui pasar private dan publik Intermediate Capital Group PLC naik 1,41 persen.