RedaksiHarian – Tes MotoGP Qatar berakhir tidak seindah yang dibayangkan Martin.
Alih-alih mencapai hasil lebih baik dari Tes Sepang, runner-up musim lalu itu malah menuai hasil yang melorot dan lebih buruk.
Diperparah dengan sempat terjatuh alias crash.
Martin mengalami penurunan cukup signfikan setelab dia terlempar dari lima besar dalam hasil akhir tes Qatar.
Dia harus puas berada di peringkat 7, posisi yang cukup jomplang dengan pesaing sengitnya Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang bertengger di peringkat pertama.
Bagnaia bahkan mencatatkan waktu putaran luar biasa dengan 1 menit 50.921 detik di Sirkuit Lusail.
Sedangkan Martin sendiri ketinggalan 0.514 detik alias lebih pelan setengah detik dari musuh kuatnya.
Mau berusaha ditutupi bagaimanapun, raut wajah kecemasan tidak bisa disembunyikan Martin.
Pembalap asal Spanyol tersebut gusar dan kepikiran dengan hasil tesnya yang cukup kontras dalam merasakan ketangguhan Desmosedici GP24.
Apalagi, pasca-tes Qatar itu, Bagnaia memberikan respons sangat positif tentang GP24.
Murid Valeninto Rossi tersebut bahkan menyebut bahwa motor terbaru Si Merah Borgo Panigale telah semakin kuat di segala sisi.
Sebuah feedback yang bertolak belakang dengan apa yang dirasakan Martin.
“Saya sudah mengalami masalah getaran pada motornya sebelum tes dimulai. Kami tidak tahu mengapa itu terjadi dan kami masih belum bisa menemukan solusinya,” tandas dia.
Rider berjuluk Martinator itu merasakan getaran aneh pada motornya yang mempengaruhi performa dia dalam memutari lintasan sirkuit hingga berpengaruh mengikis ban lebih cepat.
Imbasnya, laju dia tidak bisa secepat biasanya.
Martin pun harus pulang ke paddock dengan wajah yang tak sepenuhnya bahagia.
“Ada sesuatu yang tidak beres dan saya tidak bisa berkendara dengan nyaman. Dan di simulasi, itu seperti bencana,” kata Martin.
“Saya mencoba untuk bertahan, kecepatannya tetap tidak bisa mengesankan. Lebih baik dari kemarin (hari pertama tes Qatar) tapi tetap masih jauh dari pecco.”
“Saya juga jatuh saat memasuki tikungan 14, kami harus meningkatkan performa kami terutama dari segi akeselerasi karena kami mengalami banyak getaran dan itu bisa menyebabkan bannya rusak.”
“Tidak ada yang berjalan dengan baik sekarang, kami harus benar-benar lebih baik untuk balapan (pertama) nanti,” tegasnya.
Adanya getarang pada motor Desmosedici GP24 sebenarnya bukan masalah baru bagi Martin.
Namun yang membuat dia lebih khawatir adalah karena getaran yang dia rasakan lama kelamaan seolah makin parah dan itu hanya dia sendiri yang meyadari, sedangkan pada pembalap Ducati lainnya seakan tidak mengalami masalah yang sama.
“Yah, itu memang masalah yang kami miliki di Ducati tapi dengan ban bekas. Sedangkan sekarang saya sudah merasakannya sejak putaran pertama,” jelas Martin.
“Pembalap Ducati lainnya tidak menyadar itu. Saya berusaha tenang karena kalau saja tidak ada masalah itu, saya yakin saya bisa membalap sangat cepat.”
“Jadi saya harap mereka (mekanik dan kru) akan segera mencari solusinya dan saya bisa kembali membalap dengan nyaman untuk balapan,” ucap Martin.