RedaksiHarian – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) dan Pemerintah Kota Mataram (Pemkot Mataram) bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menggelar kegiatan lari dan jalan gembira bertema “Run for Equality” untuk menyuarakan perlindungan anak dan kesetaraan bagi disabilitas.
Digelar sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2023, kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 1.000 orang dengan rute meliputi sekitar area Taman Sangkareang, Mataram, menuju area Car Free Day Kota Mataram.
Wali kota Mataram H. Mohan Roliskanamengungkapkan bahwa pesan “Run for Equality” menjadi salah satu komponen kegiatan penting dalam komitmen Pemkot Mataram dalam mewujudkan lingkungan yang aman untuk anak melibatkan seluruh masyarakat. Hal itu termasuk anak-anak itu sendiri agar bisa menyuarakan kesetaraan hak-hak anak dengan cara yang mudah dan menyenangkan.
“Kami ingin mengajak masyarakat Kota Mataram untuk memahami pentingnya mewujudkan inklusivitas, kesetaraan, serta pemenuhan hak anak karena kita semua sangat berperan untuk dapat mencapai hal tersebut,” kata Mohan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Pada tahun 2022, Pemerintah NTB mencatat terdapat sebanyak 28.652 orang dengan berbagai disabilitas, termasuk anak-anak. Anak-anak dan orang dengan disabilitas masih termasuk dalam kelompok yang termarjinalkan sehingga pemberian kesempatan serta pelibatan mereka dalam berbagai kegiatan merupakan wujud kesetaraan konkret.
Sementara itu, Resource Mobilization Director dari Plan Indonesia, Linda Sukandar, menjelaskan untuk kali pertama kegiatan “Run for Equality” dilaksanakan di NTB berkolaborasi dengan Pemprov NTB dan Pemkot Mataram.
“Harapan kami, kegiatan ini menjadi babak baru dalam pemenuhan hak anak dan kesetaraan terutama bagi anak perempuan di NTB. Semua orang dapat terlibat tanpa terkecuali. Sambutan hangat dari masyarakat NTB kali ini juga akan menjadi motivasi bagi kami untuk bisa terus memperjuangkan hak anak, kaum muda, perempuan, dan kaum disabilitas di berbagai penjuru di Indonesia,” selorohnya.
Salah satu pelajar Sekolah Luar Biasa yaitu Qonita (19 tahun) adalah salah satu pelajar yang sekolahnya mendapatkan pendampingan dari Plan Indonesia melalui program WINNER (Women and Disability Inclusive and Nutrition Sensitive).
“Kami sangat senang dilibatkan pada ‘Run for Equality’ ini. Kami bisa menunjukkan juga bahwa kita semua di sini setara dan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi aktif walaupun kami berbeda-beda,” ujar Qonita.
Kegiatan ini juga didukung oleh salah satu perusahaan ritel global asal Jepang, UNIQLO, dalam bentuk UNIQLO T-Shirt DRY EX yang digunakan seluruh panitia dan peserta kegiatan.
Corporate Affairs Director PT. Fast Retailing Indonesia (UNIQLO) Irma Yunita, mengatakan pihaknya sangat berbahagia dapat ikut serta merayakan HAN dengan menjadi bagian dari penyelenggaraan “Run for Equality 2023”.
“Bentuk dukungan ini menjadi salah satu implementasi pilar keberlanjutan UNIQLO yaitu People dan Society. Acara ini juga merupakan bukti nyata dari komitmen dan kepercayaan UNIQLO bahwa kerja sama lintas sektor menjadi penting untuk menyuarakan kesetaraan dan pemenuhan hak dasar manusia, terutama bagi anak-anak dan difabel,” ungkapnya.
“Run for Equality” merupakan bagian dari kegiatan lari amal Jelajah Timur yang mengusung semangat menyuarakan isu-isu kesetaraan sambil mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi.
Sejak 2019, Jelajah Timur dilaksanakan setiap tahun bertujuan untuk membantu pemenuhan akses air bersih di daerah Indonesia Timur.
Kegiatan puncak Jelajah Timur Ultra Marathon tahun 2023 ini akan mengambil lokasi di wilayah So’E, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT pada 27-28 Oktober 2023 dengan melibatkan sekitar 80 pelari jarak jauh yang dipilih melalui seleksi yang akan menempuh jarak sejauh 108kilometer.