Rumah-rumah perahu berbahan karton kini terlihat banyak mengapung di pelabuhan Rotterdam, Belanda. Banyak pengamat menilai, rumah apung ini dapat menginspirasi kota-kota Belanda untuk berekspansi di atas air pada masa depan.

Orang-orang menamakan rumah terapung kecil itu wikkelboat atau wrap boat. Terbuat dari karton dan memiliki bobot sekitar 500 kilogram, rumah perahu ini bisa digunakan sebagai tempat menginap dan acara-acara berskala kecil.

Para penghuninya tidak perlu khawatir rumah perahu mereka akan tengelam. Karton-kartonnya dilapis bahan antirembesan air dan kayu.

Segmen-segmen bangunannya modular, sehingga bisa diperluas atau dipersempit sesuai kebutuhan. Bahan kartonnya beragam, termasuk yang bisa menahan panas atau kedap suara.

Sander Waterval, Direktur Wikkelboat, perusahaan produsen rumah perahu itu mengatakan, wikkelboat adalah produk ramah lingkungan. “Menurut saya keunikan rumah perahu ini bukan hanya materialnya saja, yakni karton. Rumah ini terlindung dengan sangat baik dan banyak memanfaatkan bahan daur ulang. Kami juga memanfaatkan panel surya sebagai sumber energi. Kami benar-benar memikiran proses pembuatannya dan manfaatnya,” jelasnya.

Waterval menyatakan, dengan sangat terbatasnya daratan di Belanda, khususnya Rotterdam, rumah perahu merupakan jawaban atas kebutuhan kota-kota di negara itu dalam memperluas diri. Rumah perahu bisa menjadi hotel, restoran dan bahkan tempat tinggal.

Semua rumah perahu memiliki kamar mandi dan kamar tidur. Tempat tidur lipatnya terintegrasi dengan dinding. Beberapa di antara rumah itu bahkan dilengkapi bak mandi air panas (jacuzzi) di bawah geladak. Untuk kenyamanan, rumah perahu itu juga dilengkapi televisi dan kulkas.

Tujuh rumah perahu produksi Wikkelboat kini hadir di Pelabuhan Rijnhaven di Rotterdam. Dua lainnya mengapung di Sungai Dieze di kota ‘s-Hertogenbosch. Luas nya masing-masing 32 hingga 42 meter persegi dan bisa menampung empat hingga enam orang.

Vera Bauman, seorang manajer proyek pengembangan kota Rotterdam, tertarik dengan ide rumah perahu. “Mengingat banyaknya kawasan yang ditinggalkan di sekitar pelabuhan, kami ingin menghubungkan perairan dengan kawasan-kawasan itu. Kami ingin mengembangkan kota yang terhubung dengan air,” jelasnya.

Wikkelboat merencanakan proyek serupa di kota-kota Belanda lainnya dan di Belgia. Perusahaan itu menarget kota-kota yang ingin menghidupkan kembali pelabuhan-pelabuhan tuanya. [ab/uh]


Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.