redaksiharian.com – Kesuksesan Melly Goeslaw menjalani operasi bariatrik untuk menurunkan berat badan menginspirasi banyak orang.
Berat badannya turun hingga 52 kilogram dalam waktu tergolong singkat berkat tindakan bedah potong lambung itu.
Perubahan fisik itu membuatnya jauh lebih langsing dibandingkan penampilan sebelumnya.
Tak hanya itu, istri Anto Hoed ini mengaku tubuhnya juga lebih sehat setelah tak lagi mengalami obesitas.
Sisi lain operasi bariatrik
Dalam wawancaranya, Melly Goeslaw mengklaim jika operasi potong lambung ini adalah hal lumrah di luar negeri, termasuk dilakukan oleh Adele.
Melly menyebut lambungnya kini tinggal 15 persen sehingga hanya bisa makan satu sendok nasi saja.
Perubahan fisik ini yang kemudian membuatnya kehilangan berat badan dalam waktu cukup singkat.
Harus diingat bahwa operasi bariatrik tak bisa dilakukan sembarang orang apalagi hanya demi diet instan menurunkan berat badan.
Terlebih lagi, ada banyak pro dan kontra serta sisi lain yang harus dipertimbangkan sebelum melakukannya.
Dikutip dari Very Well Health, operasi bariatrik tergolong operasi ringan namun tak lepas dari risiko dan efek samping, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Risiko jangka pendek
Hal ini bisa terjadi selama proses pemulihan pascaoperasi antara lain:
- Kebocoran anastomosis (kebocoran dari sambungan bedah)
- Obstruksi usus (penyumbatan pada usus)
- Berdarah
- Pembekuan darah
- Diare atau darah dalam tinja
- Merasa lemas atau pusing
- Demam
- Infeksi
- Mual atau muntah
- Sakit perut dan kram
- Stenosis (penyempitan saluran keluar lambung)
- Komplikasi pembedahan
- Kematian
Risiko jangka panjang
Orang yang menjalani operasi potong lambung akan mengalami perubahan besar dalam hidupnya.
Beberapa dampaknya bahkan bisa bertahan selama bertahun-tahun, misalnya:
- Anemia
- Depresi
- Sindrom dumping (pengosongan lambung yang cepat)
- Batu empedu
- Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
- Hernia internal (tonjolan di perut)
- Ulkus marginal (mirip dengan ulkus peptikum)
- Osteoporosis
- Kematian
Efek samping
Selain itu, ada juga beberapa efek samping yang dialami seseorang setelah menjalani operasi bariatrik yakni:
- Intoleransi terhadap makanan tertentu
- Kulit kendur
- Malnutrisi
- Kekurangan vitamin dan mineral
- Berat badan naik kembali
Hal yang wajib dipertimbangkan
Operasi bariatrik tidak hanya memberikan perubahan besar pada ukuran tubuh namun juga hidup kita.
Setelah potong lambung, kita wajib menerapkan gaya hidup sehat termasuk menjaga asupan makan dan olahraga rutin.
Penting untuk mencatat waktu asupan makan, mengukur porsinya dan jenisnya untuk menjamin nutrisinya tepat.
Kita juga perlu membangun hubungan yang baru dengan makanan maupun kebiasaan yang dilakukan.
Kebanyakan orang makan untuk kebutuhan sosial maupun emosional sehingga operasi bariatrik akan menjadi awal yang baru.
Contohnya dengan mengurangi bergaul dengan orang-orang dengan pola makan tidak sehat sehingga kita bisa kehilangan persahabatan.
Kita juga tidak bisa lagi makan hanya untuk kepuasan emosional seperti saat sedang patah hati, sedih atau marah.
Di sisi lain, operasi bariatrik tidak bisa memecahkan masalah sosial atau emosional yang mungkin kita alami akibat obesitas.
Operasi potong lambung juga cenderung memicu kelebihan kulit sehingga tampak kendur dan mengganggu penampilan.
Solusi untuk mengurangi kelebihan kulit meliputi olahraga dan tindakan bedah lain di paha, perut, payudara dll.
Berbagai operasi ini tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit dengan efek sampingnya masing-masing.
Harus digarisbawahi pula jika operasi bariatrik tidak dapat menjamin kita akan tetap kurus.
Menurut American Society for Metabolic and Bariatric Surgery, sebagian besar penurunan berat badan terjadi dalam dua tahun pertama setelah operasi.
Setelah itu, banyak kasus menunjukkan jika kenaikan berat badan kembali terjadi setelah lima tahun.
Hanya saja, biasanya orang mampu mempertahankan 50 persen dari kelebihan berat badannya.